Logo Bloomberg Technoz

Poin-Poin Penting Prediksi Inflasi PCE, Bisa Picu The Fed Hawkish

Ruisa Khoiriyah
26 April 2024 08:40

Konsumen belanja di ritel AS. (Dok: Bloomberg)
Konsumen belanja di ritel AS. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Fokus para pelaku pasar akan terarah ke Amerika Serikat, Jumat ini (26/4/2024), menanti laporan inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) yang menjadi indeks harga favorit Federal Reserve dalam meramu kebijakan moneternya.

Setelah semalam Amerika melaporkan perlambatan pertumbuhan ekonomi kuartal 1-2024, hanya 1,6% lebih rendah dibanding pertumbuhan 3,4% pada kuartal sebelumnya, juga laporan data inflasi (core PCE Price Index) kuartal satu yang jauh lebih tinggi dari perkiraan mencapai 3,7%, kini pasar semakin cemas apakah data inflasi PCE untuk bulan Maret nanti malam akan membawa kabar buruk.

Sejauh ini, konsensus pasar memperkirakan inflasi PCE Maret akan naik 0,3% secara bulanan dan 2,6% year-on-year, naik dari bulan sebelumnya. Sedang inflasi PCE inti Maret diprediksi tetap dengan kenaikan 0,3%. Sementara secara tahunan, diperkirakan turun ke 2,7% dari 2,8% pada Februari.

Laporan nanti malam akan memperlihatkan pertumbuhan yang solid belanja pribadi masyarakat Amerika. Menurut prediksi ekonom Bloomberg LP, laporan data inflasi nanti malam sepertinya belum akan memberikan kepercayaan diri pada Federal Reserve bahwa inflasi telah mengarah ke target 2%. Hal tersebut akan memberikan peluang bagi Jerome Powell, Gubernur The Fed, untuk melontarkan sinyal lebih hawkish dalam FOMC yang akan digelar 30 April-1 Mei nanti.

Berikut ini prediksi tim ekonom Bloomberg LP untuk Amerika, Stuart Paul, Estelle Ou dan Anna Wong, tentang data inflasi yang akan dirilis Jumat malam waktu Indonesia:

  • Inflasi IHK PCE akan naik 0,3% secara bulanan pada Maret, tidak berubah dari bulan sebelumnya dan membawanya naik 2,6% secara tahunan, lebih rendah dibanding 2,5% pada Februari. Lebih penting lagi bagi The Fed adalah inflasi inti PCE kemungkinan naik 0,29% secara bulanan, sedangkan angka Januari dan Februari sepertinya akan direvisi. Secara tahunan, PCE inti diperkirakan tetap di kisaran 2,8%.
  • Dalam pendekatan satu-tiga-enam bulan, PCE core diperkirakan masing-masing sebesar 3,5%, 4,2% dan 2,9% secara bulanan. Lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya, masing-masing 3,2%, 3,6% dan 2,9%.
  • Inflasi PCE super inti kemungkinan akan naik 0,3%, lebih tinggi dibanding 0,2% pada bulan sebelumnya.
  • Kami melihat tanda-tanda jelas bahwa reli pasar modal merupakan cerminan inflasi yang tinggi. Tarif komisi sekuritas naik 15% pada Maret, menjadi cerminan langsung serbuan investasi ke pasar modal sejak Powell melontar sinyal pivot pada Desember lalu. Harga asuransi juga naik, sementara disinflasi harga rumah melambat.
  • Kami perkirakan pendapatan pribadi akan naik 0,6% dibanding 0,3% di tengah pertumbuhan kompensasi karyawan yang naik 0,8%.
  • Penjualan ritel yang naik akan membawa belanja pribadi lebih besar. Kami prediksi ada kenaikan 0,7%, sedikit lebih rendah dibanding bulan sebelumnya 0,8%.
  • Berdasarkan data PDB kuartal 1 tadi malam dan mengasumsikan inflasi Januari dan Februari direvisi ke atas, kami perkirakan angka belanja konsumen riil naik 0,4% pada Maret.
  • Sedangkan angka tabungan (personal saving rate) tetap di 4%.
  • Kesimpulannya: pendapatan pribadi dan laporan-laporan lain sepertinya akan memperkuat skenario 'no landing' dan memperlemah keyakinan The Fed bahwa inflasi masih ada di jalur stabil menuju target 2%. Risiko inflasi meningkat dan kami memperkirakan Powell akan sangat hawkish pada FOMC akhir bulan ini.