Logo Bloomberg Technoz

Harga Nikel & Timah Andalan RI Drop Lagi Saat Logam Lain Menguat

Dovana Hasiana
25 April 2024 10:30

Pekerja mengawasi aliran logam cair panas hasil tambang nikel saat mengalir dari tungku di Norilsk, Rusia. (Andrey Rudakov/Bloomberg)
Pekerja mengawasi aliran logam cair panas hasil tambang nikel saat mengalir dari tungku di Norilsk, Rusia. (Andrey Rudakov/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga nikel dan timah, yang merupakan komoditas hasil pertambangan mineral logam andalan Indonesia, anjlok pada saat komoditas logam non-ferrous lainnya menguat di London Metal Exchange (LME).

Menyitir data LME per hari ini, Kamis (25/4/2024), nikel diperdagangkan di level US$18.945/ton pada penutupan perdagangan Rabu (24/4/2024) waktu setempat. Angka tersebut terperosok 0,32% dari hari sebelumnya, sehingga nikel lagi-lagi menjauhi level US$20.000/ton.

Harga nikel dunia padahal sempat menguat 2,14% ke level US$19.739/ton pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, yang sekaligus berada di luar ekspektasi pasar.

Indonesia raja nikel dunia./dok. Bloomberg

Kendati demikian, BMI —lengan riset dari Fitch Solutions Company — sebelumnya memang memproyeksikan rerata harga nikel untuk tahun ini akan bertengger di US$18.000/ton, turun dari perkiraan sebelumnya di level US$20.000/ton.

“Kami memperkirakan dinamika serupa akan membatasi pertumbuhan harga nikel pada 2024 seiring dengan makin majunya produksi dari produsen utama, China Daratan dan Indonesia,” papar BMI dalam laporannya bulan ini.