Logo Bloomberg Technoz

BI Rate Naik, Beban Biaya Penambang Batu Bara Kian Mencekik

Dovana Hasiana
25 April 2024 05:30

Tambang batu bara di Chhattisgarh, India./Bloomberg-Anindito Mukherjee
Tambang batu bara di Chhattisgarh, India./Bloomberg-Anindito Mukherjee

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pelaku industri sektor pertambangan batu bara mengatakan beban biaya operasional penambang makin meningkat seiring dengan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar 25 basis poin menjadi 6,25% pada April 2024.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Indonesia atau Indonesia Mining Association (IMA) Hendra Sinadia menggarisbawahi kenaikan suku bunga acuan tersebut diputuskan di tengah tren pelemahan harga batu bara saat ini bila dibandingkan dengan 2023.

Walhasil, keputusan bank sentral tersebut turut menambah beban penambang batu bara. Terlebih, peambang komoditas energi fosil itu akhir-akhir ini sudah mengalami kesulitan dalam mendapatkan pembiayaan dari sektor perbankan.

“Untuk pembiayaan batu bara saja makin sulit, apalagi kenaikan suku bunga makin menambah beban biaya perusahaan, apalagi di tengah tren harga [batu bara] yang turun dibandingkan dengan 2023,” ujar Hendra kepada Bloomberg Technoz, Rabu (24/4/2024).

Pergerakan berbagai harga acuan batu bara sepanjang 2023./dok. IEA


Sebagai catatan, pada Selasa (23/4/2024), harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan ini berada di US$ 136,75/ton; turun 0,91% dari hari sebelumnya. Harga si batu hitam turun 2 hari berturut-turut. Selama 2 hari tersebut, harga terpangkas 3,53%.