Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Dibuka Turun Pagi Ini, Melemah Terdalam Ketiga di Asia

Tim Riset Bloomberg Technoz
25 April 2024 09:08

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah dibuka melemah dalam pembukaan perdagangan pagi ini, Kamis (25/4/2024), meski Bank Indonesia telah memutuskan kenaikan BI rate kemarin. 

Rupiah dibuka turun 0,37% nilainya ke Rp16.215/US$, dan menjadi valuta Asia dengan pelemahan ketiga terbesar pagi ini di belakang Won Korea (-0,58%) dan peso Filipina (-0,55%). Mata uang Asia lain seperti ringgit Malaysia, baht Thailand juga dolar Taiwan bergerak melemah.

Hanya dong Vietnam dan dolar Singapura saja yang masih naik, disusul oleh rupee India dan yuan China.

Pelemahan rupiah sudah terprediksi menyusul kebangkitan dolar AS yang kembali diserbu para pemodal jelang rilis data pertumbuhan ekonomi AS nanti malam.

Para pelaku pasar global sepertinya memilih keluar dulu dari pasar jelang rilis data pertumbuhan ekonomi AS (kuartal 1-2024 disetahunkan) yang akan diumumkan nanti malam. Data lain yang tak kalah penting juga akan dirilis yakni kinerja konsumsi pribadi kuartal 1, juga inflasi pertumbuhan ekonomi (GDP price index).

Amerika juga dijadwalkan merilis data klaim pengangguran, data inventori ritel dan grosir serta penjualan rumah yang tertunda secara bulanan.

Yield Treasury di semua tenor kembali naik di mana UST-10Y kini ada di 4,64%, naik 4,1 bps dibanding hari sebelumnya. Dengan selisih imbal hasil dengan surat utang RI kini masih bertahan di 242 bps, sepertinya masih akan kecil peluang pemodal asing kembali berburu obligasi rupiah.