Logo Bloomberg Technoz

Timah Tembus US$35 Ribu/Ton, Pengusaha Singgung Korupsi di Babel

Dovana Hasiana
22 April 2024 16:10

Timah batangan yang ditumpuk dibungkus untuk pengiriman di gudang pabrik timah PT Timah di Pangkal Pinang, Pulau Bangka./Bloomberg-Dimas Ardian
Timah batangan yang ditumpuk dibungkus untuk pengiriman di gudang pabrik timah PT Timah di Pangkal Pinang, Pulau Bangka./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kalangan pengusaha menilai harga timah dunia yang menguat 4,72% ke level US$35.582 per ton —level tertinggi April — pada penutupan perdagangan Jumat lebih disebabkan adanya keterbatasan pasokan timah dunia, khususnya dari Indonesia. Di sisi lain, permintaan sedang tinggi.

Wakil Komisi Tetap Hilirisasi Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Djoko Widajatno, mengatakan keterbatasan pasokan timah di dunia terjadi lantaran ekspor dari Indonesia yang terhambat. 

Djoko, yang juga merupakan Koordinator Indonesia Mining Association (IMA) untuk ASEAN Federation of Mining Association, menjelaskan kontribusi ekspor timah dari Indonesia sangat besar di pasar dunia.

Pada 2023, 95% produksi timah Indonesia yang mencapai 80.000 ton dialokasikan untuk ekspor, sementara 5% untuk permintaan dalam negeri.

Djoko juga mengutip pernyataan Senior Market Intelligence Analyst International Tin Association Tom Langston yang menjelaskan bahwa ekspor timah dari Indonesia saat ini sangat tertunda karena belum adanya aktivitas perdagangan di Indonesia Commodity Derivatives Exchange (ICDX) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) sejak pergantian tahun.