Logo Bloomberg Technoz

Asia Bersatu Melawan 'Penjajahan' Dolar AS

News
18 April 2024 19:45

Ilustrasi Dolar AS (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi Dolar AS (Sumber: Bloomberg)

Tian Chen dan Karl Lester M. Yap - Bloomberg News

Bloomberg, Para pejabat Asia kini bergerak aktif melawan menguatnya dolar AS. Beberapa negara memilih untuk bersatu, namun semuanya sepakat menginginkan stabilitas nilai tukar.

Pernyataan terbaru datang dari menteri mata uang Jepang, yang menekankan kembali komitmen Kelompok Tujuh (G-7) untuk mencegah pergerakan nilai tukar yang tidak terkendali. Sebelumnya minggu ini, Korea Selatan mengatakan telah membahas masalah mata uang dengan Jepang dan berjanji untuk melawan fluktuasi drastis - dan mendapat persetujuan diam-diam dari AS. Sementara itu, China juga berjanji untuk menghindari fluktuasi berlebihan pada yuan.

Para pembuat kebijakan di negara-negara berkembang di kawasan ini lebih proaktif dalam mengambil tindakan. Bank Indonesia melepas dolar di pasar spot dan derivatif untuk menopang nilai tukar rupiah. Pihak berwenang Malaysia menyatakan siap menggunakan berbagai cara untuk mendukung ringgit.

Pasar valuta asing mengalami minggu yang bergejolak. Data ekonomi AS yang kuat membatalkan proyeksi penurunan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) dan memperkuat dolar. Meskipun serangkaian pernyataan dari para pejabat membantu membawa ketenangan ke Asia pada Kamis (18/04/2024), perjuangan melawan taruhan penurunan nilai mata uang Asia mungkin baru saja dimulai, karena dolar AS tampaknya akan kembali menegaskan kekuatannya.