Logo Bloomberg Technoz

Barclays: BI akan Kerek BI Rate Pekan Depan Demi Rupiah

Redaksi
18 April 2024 10:15

Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tekanan hebat yang melanda rupiah hingga menjebol level terlemah sejak April 2020 melampaui Rp16.000/US$, akan mendorong Bank Indonesia (BI) menempuh kebijakan lebih agresif dalam mempertahankan nilai tukar.

Bank investasi asal Inggris Barclays memperkirakan, BI akan menaikkan bunga acuan sebesar 25 bps pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) pekan depan sebagai sinyal keseriusan bank sentral mempertahankan nilai tukar rupiah.

"Batas kenaikan bunga acuan tidak terlalu tinggi bagi BI mengingat bank sentral tidak terlalu mengkhawatirkan aktivitas perekonomian dan akan menggunakan alat [kebijakan] pro pertumbuhan untuk mengimbangi dampak negatif apapun [dari kenaikan bunga]," tulis ekonom Barclays Brian Tan dan ahli strategi Audrey Ong dalam catatan pada klien, dilansir dari Bloomberg News, Kamis (18/4/2024).

Bahkan, BI berpotensi mengerek bunga lebih tinggi hingga 50 bps apabila melihat ada tekanan lebih lanjut bagi rupiah dalam waktu dekat dan menengah. "Kenaikan 50 bps ke 6,5% bukan hal yang tidak mungkin bagi BI," kata Barcalys.

Sementara prediksi kenaikan 25 bps mengasumsikan bank sentral mengambil kebijakan yang lebih berhati-hati dan incremental dan sepertinya melihat bahwa faktor tekanan terhadap rupiah belakangan juga dipengaruhi oleh kenaikan permintaan dolar AS di pasar seiring jadwal pembayaran dividen investor asing.