Logo Bloomberg Technoz

Vale Tambah Proyek Smelter Baru, Investasinya Naik Jadi Rp178,6 T

Dovana Hasiana
04 April 2024 09:50

Smelter nikel./Bloomberg- Cole Burston
Smelter nikel./Bloomberg- Cole Burston

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan komitmen investasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) bertambah menjadi US$11,2 miliar atau setara Rp178,6 triliun (asumsi kurs Rp15.953,35) untuk menggarap empat proyek smelter nikel di Indonesia.

Nilai komitmen investasi tersebut meningkat dari sebelumnya US$9,2 miliar untuk menggarap tiga proyek smelter nikel di Indonesia. Adapun, komitmen investasi tersebut merupakan persyaratan perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) hingga 2045.

“Kami sampaikan ada empat proyek yang semuanya bernilai kurang lebih US$11,2 miliar yang akan diselesaikan mulai dari 2026 sampai 2029. Itu yang kita kejar dan kita masukan itu dalam persyaratan IUPK. Kalau dalam tahun tersebut tidak jadi terealisasi, maka ini akan kita batalkan,” ujar Arifin di sela rapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (3/4/2024).

Saat dimintai konfirmasi lebih lanjut, Arifin enggan mendetailkan dengan lengkap mengenai tambahan 1 proyek  smelter Vale tersebut. Namun, dia memastikan bahwa proyek tersebut sudah dalam tahapan penandatangan kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU).

Tungku matte penyadapan bijih di pabrik pengolahan yang dioperasikan oleh PT Vale Indonesia di Sorowako./Bloomberg-Dimas Ardian


Terpisah, Menteri Investasi/Kepala Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan terdapat proyek smelter baru berbasis high pressure acid leach (HPAL) dalam rencana investasi penghiliran nikel milik Vale.