Logo Bloomberg Technoz

OPEC+ Pertahankan Pengurangan Produksi, Minyak Bisa Tembus US$100

News
04 April 2024 07:50

Gedung kantor pusat OPEC di Wina, Austria./Bloomberg- Andrey Rudakov
Gedung kantor pusat OPEC di Wina, Austria./Bloomberg- Andrey Rudakov

Grant Smith, Salma El Wardany, Fiona MacDonald dan Nayla Razzouk - Bloomberg News

Bloomberg, OPEC+ memutuskan untuk mempertahankan pengurangan produksi minyak di paruh pertama tahun ini. Hal ini menjaga ketatnya pasar global dan berpotensi mendorong harga lebih tinggi.

Menurut pernyataan yang diposting di situs web OPEC+, sebuah panel yang terdiri dari anggota-anggota penting yang dipimpin oleh Arab Saudi tidak merekomendasikan adanya perubahan kebijakan pada pertemuan online pada Rabu (03/04/2024).  Artinya, pembatasan produksi sekitar 2 juta barel per hari akan tetap berlaku hingga akhir Juni.

Pemotongan produksi oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya tersebut, dikombinasikan dengan permintaan bahan bakar yang ternyata tetap kuat, telah membantu mendorong harga minyak mentah menjadi hampir US$90 per barel di London, level tertinggi tahun ini. Konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah juga turut menopang harga minyak berjangka.

Menurut Badan Energi Internasional di Paris, dengan mempertahankan pembatasan, OPEC+ tampaknya akan memastikan bahwa pasar minyak global tetap mengalami sedikit defisit selama kuartal kedua. JPMorgan Chase & Co memperingatkan defisit tersebut bisa mendorong harga minyak menuju US$100 per barel.