Logo Bloomberg Technoz

Tiket Mudik Gratis Marak Dilego, Gegara Aplikasi Tak Terintegrasi

Pramesti Regita Cindy
02 April 2024 13:40

Penumpang turun dari bus AKAP saat arus balik mudik lebaran di Terminal Kampung Rambutan, Selasa (25/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Penumpang turun dari bus AKAP saat arus balik mudik lebaran di Terminal Kampung Rambutan, Selasa (25/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Fenomena tiket gratis mudik Lebaran yang diperjualbelikan di media sosial dinilai merupakan imbas dari sistem pelayanan yang tidak terintegrasi antarpenyelenggara program tersebut.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Haris Muhammadun menilai fenomena peredaran tiket mudik gratis moda bus yang diperjualbelikan di media sosial adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari.

"Penyebabnya, kalau demand [permintaan] lagi tinggi, jangankan [tiket] mudik gratis, tiket konser saja juga seperti itu kasusnya," jelas Haris saat dihubungi, Selasa (2/4/2024).

Selain itu, Haris berpendapat data yang tidak terintegrasi aplikasi antarpenyelenggara dengan masyarakat yang hendak mengikuti mudik gratis bisa menjadi masalah utama. Dalam hal ini, tiap orang dapat mendaftar di lebih dari aplikasi penyelenggara.

"Nah ini masalahnya masing-masing penyelenggara mudik gratis itu, tidak terintegrasi aplikasinya, sehingga satu orang dimungkinkan untuk daftar di berbagai penyelenggara. Misalnya tanggal 5 saya daftar di Kemenhub, tanggal 6 saya daftar yang di BUMN, kemudian tanggal 7 di Pemprov DKI, padahal hari H nya pasti pilih salah satu tanggal. Nah itu yang terjadi," kata Haris.