Logo Bloomberg Technoz

Prediksi Inflasi Maret: 2,91% yoy, Terkerek Sembako dan Emas

Tim Riset Bloomberg Technoz
01 April 2024 08:40

Pedagang melayani pembeli cabai di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (25/3/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pedagang melayani pembeli cabai di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (25/3/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar keuangan domestik akan kembali dibuka hari ini, Senin (1/4/2024), mengawali perdagangan kuartal II-2024 setelah libur panjang peringatan Paskah pekan lalu. Hari ini, perhatian pelaku pasar di Indonesia akan mengarah pada pengumuman data inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada siang hari nanti.

Hasil konsensus terbaru para ekonom yang dihimpun oleh Bloomberg sampai Senin (1/4/2024), memperkirakan, inflasi Maret akan naik sebesar 0,4% month-to-month, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,37%. Sedangkan secara tahunan, inflasi Maret diprediksi naik 2,91% dari Februari yang sebesar 2,75%.

Level inflasi tersebut, apabila terealisasi maka akan menjadi posisi inflasi Indonesia tertinggi sejak Agustus 2023. Lonjakan inflasi Maret terutama karena pada separuh bulan lalu sudah berlangsung Ramadan di mana secara historis inflasi selalu lebih tinggi karena peningkatan permintaan barang dan jasa.

Selain faktor Ramadan, sebelum kedatangan bulan suci umat Islam itu, pergerakan harga barang terutama komoditas bahan pokok (sembako) sudah melesat naik, mulai dari beras, bawang putih, cabai sampai daging ayam dan telur.

Pergerakan rata-rata harga beras jenis medium sepanjang Maret lalu, misalnya, menurut data Badan Pangan Nasional, sudah naik 20,79% dibandingkan Maret tahun lalu dan naik 2,66% dibandingkan Februari 2024.