Logo Bloomberg Technoz

Investor Mulai Khawatir The Fed Tak Pangkas Suku Bunga di 2024

News
09 March 2024 08:30

The Federal Reserve (Sumber: Bloomberg)
The Federal Reserve (Sumber: Bloomberg)

Richard Henderson dan Amy Bainbridge - Bloomberg News

Bloomberg, Manajer investasi QIC Ltd Australia memperingatkan bahwa bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) mungkin terpaksa mempertahankan suku bunga tinggi sepanjang tahun - atau bahkan menaikkannya lebih lanjut - karena ekonomi AS terus melaju kencang. Pandangan ini berseberangan dengan kegembiraan yang melanda pasar global.

Setelah mengurangi durasi portofolio utangnya menjadi netral di tengah reli obligasi yang heboh akhir tahun lalu, Brett Solomons, seorang manajer portofolio senior di lembaga investasi senilai A$106 miliar (Rp1.094 triliun) tersebut, memilih untuk tetap berhati-hati dan fleksibel mengingat berbagai skenario ekonomi yang mungkin terjadi. 

Dia mengatakan dalam sebuah wawancara awal pekan ini bahwa The Fed belum bisa menyatakan kemenangan dalam perang melawan inflasi mengingat pasar tenaga kerja AS yang kuat.

"Jika pasar tenaga kerja tetap kuat, pertumbuhan nominal upah tetap tinggi, dan inflasi tetap di atas target, itu akan menantang kemampuan The Fed untuk menurunkan suku bunga," kata Solomons, yang merupakan bagian dari Liquid Markets Group QIC, yang mengelola aset tunai dan pendapatan tetap senilai US$15,8 miliar. "Ini sekarang menjadi skenario potensial yang perlu kami pertimbangkan."