Logo Bloomberg Technoz

Hamas: Tak Ada Pertukaran Tahanan Sebelum Gencatan Senjata

Redaksi
06 March 2024 15:50

Warga Palestina mengungsi di distrik pasar pusat Balah di Deir al-Balah, Gaza, Kamis (15/2/2024). (Ahmad Salem/Bloomberg)
Warga Palestina mengungsi di distrik pasar pusat Balah di Deir al-Balah, Gaza, Kamis (15/2/2024). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pejabat senior Hamas Osama Hamdan mengatakan pada Selasa (5/3/2024) bahwa pertukaran tahanan Palestina dan sandera Israel di Gaza hanya dapat terjadi setelah gencatan senjata, ketika pembicaraan gencatan senjata di Kairo antara Hamas, Mesir, dan Qatar terus berlanjut tanpa ada tanda-tanda kemajuan.

Hamdan, yang berbicara dalam sebuah konferensi pers di Beirut, mengulangi syarat-syarat yang diajukan kelompoknya untuk sebuah kesepakatan; diakhirinya serangan militer Israel, penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, dan kembalinya para pengungsi Palestina ke rumah-rumah yang telah mereka tinggalkan di bagian lain Gaza.

"Dalam dua hari terakhir, gerakan ini mempresentasikan posisinya atas proposal yang diajukan oleh mediator Qatar dan Mesir yang bersaudara. Kami menegaskan kembali syarat-syarat kami untuk gencatan senjata: penarikan penuh dari Jalur Gaza dan kembalinya para pengungsi dari daerah-daerah yang mereka tinggalkan, khususnya di bagian utara," katanya.

Situasi kemanusiaan sangat mengerikan di Gaza utara, di mana ratusan ribu penduduk diyakini tetap tinggal meskipun ada perintah dari Israel untuk mengungsi.

Salah satu serangan akibat pertempuran Israel vs Hamas. (Dok: Bloomberg)

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak dapat mengirimkan bantuan makanan ke wilayah utara sejak 23 Januari. Pihak berwenang Israel telah menolak akses ke konvoi bantuan PBB, yang ditembaki oleh pasukan mereka.