Logo Bloomberg Technoz

Gegara RKAB RI Telat, Dunia Bisa Berbalik Defisit Nikel Tahun Ini

Wike Dita Herlinda
01 March 2024 16:17

Dump truck nikel di Kawasan Industri Morowali./dok. Bloomberg
Dump truck nikel di Kawasan Industri Morowali./dok. Bloomberg

Bloomberg Technoz, Jakarta - Macquarie Group Ltd memperingatkan pasar nikel global dapat secara mengejutkan berbalik mengalami defisit tahun ini, jika pertumbuhan produksi Indonesia terhambat oleh lambatnya persetujuan izin pertambangan.

Macquarie pada dasarnya masih berpegang pada estimasi bahwa pasar nikel dunia akan mengalami surplus hampir 40.000 ton tahun ini. Namun, proyeksi itu bisa berbalik arah jika Pemerintah Indonesia lambat dalam memberi persetujuan rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) pertambangan.

Analis Macquarie, Jim Lennon, memproyeksikan pertumbuhan produksi nikel di Indonesia berisiko turun di bawah 13% pada tahun ini akibat keterlambatan izin RKAB.

“Ini adalah perubahan besar dari perkiraan kami baru-baru ini,” tulis mereka, dikutip Bloomberg, Jumat (1/3/2024).

Proyeksi surplus pasar nikel dunia./dok. Bloomberg


Tanpa persetujuan RKAB tersebut, produsen nikel tidak dapat beroperasi, sehingga proses produksi pun bisa terhambat. Pemerintah berjanji bahwa izin-izin tersebut akan dituntaskan pada bulan ini.