Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia mendapatkan dukungan dari 38 negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) untuk menjadi bagian dari organisasi tersebut.
Namun, Indonesia masih membutuhkan 2—3 tahun lagi untuk dapat menjadi anggota OECD.
Airlangga menjelaskan Indonesia hanya membutuhkan waktu 7 bulan untuk bisa memulai proses aksesi OECD. Setelah itu, RI akan segera menyiapkan peta jalan ke depan dan ditargetkan rampung dalam pertemuan tingkat menteri di Jepang pada Mei.
“Kita harap proses menjadi anggota ini bisa diselesaikan dalam 2 sampai 3 tahun. Beberapa negara yang berpengalaman masuk dalam 3 tahun adalah Cile, Estonia, Slovakia dan Lithuania,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (28/2/2024).
Dia menyebut OECD secara resmi memutuskan untuk memulai proses aksesi keanggotaan Indonesia pada 20 Februari. Menurutnya, keputusan itu merupakan tindak lanjut dari intensi yang disampaikan Indonesia pada Juli 2023.
Airlangga menambahkan proses tersebut hanya memakan waktu 7 bulan dan menjadikan RI sebagai salah satu negara yang mencapai proses aksesi keanggotaan OECD tercepat dan pertama di Asia Tenggara.
“Pentingnya keanggotaan Indonesia dalam aksesesi OECD ini akan melanjutkan proses reformasi struktural juga kebijakan dan regulasi dengan referensi yang banyak, dan yang baik yang dimiliki OECD,” paparnya.
Dia mengatakan, dengan Indonesia menjadi anggota OECD, nantinya berbagai kebijakan di Indonesia akan setara dengan 38 negara anggota OECD lainnya. Dengan demikian, hal tersebut akan mendatangkan kemudahan bagi negara-negara organisasi itu untuk melakukan investasi dan perdagangan dengan Indonesia, karena memiliki komitmen dan standardisasi yang sama.
“Tentunya Indonesia melengkapi 6 negara lain yang mendaftar, ada Argentina, Brasil, Bulgaria, Kroasia, Peru, dan Rumania. Indonesia ini adalah negara ke-3 setelah Jepang dan Korea [Selatan],” pungkasnya.
Sebelumnya, Airlangga baru saja mengadakan makan malam bersama 33 duta besar (dubes) dari berbagai negara yang merupakan anggota dari OECD.
Dalam pidato pembuka, dia mengungkapkan berbagai rencana RI setelah OECD menetapkan RI sebagai kandidat aksesi keanggotaan OECD.
“Saya sangat senang bahwa Anda semua dapat bergabung dengan kami malam ini untuk menandai kesempatan bersejarah dan penting ini dan memulai persiapan perjalanan Indonesia sebagai kandidat aksesi OECD,” ujarnya saat membuka makan malam tersebut di kawasan Jakarta Selatan.
(azr/wdh)