Logo Bloomberg Technoz

Ada Risiko Spekulan di Balik Sengkarut Stok Beras, Apa Motifnya?

Dovana Hasiana
22 February 2024 11:50

Ilustrasii beras BULOG. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasii beras BULOG. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Anomali perberasan, khususnya menyangkut isu gangguan stok beras di gerai-gerai ritel modern Jabodetabek, akhir-akhir ini turut memunculkan dugaan adanya permainan spekulan yang memperkeruh pasar komoditas pokok strategis tersebut. 

Ketua Koordinasi Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah memperingatkan aksi spekulan berpotensi muncul untuk menahan pasokan beras premium di gerai-gerai ritel modern, bila pemerintah tetap tidak menghendaki relaksasi harga eceran tertinggi (HET) beras sementara.

“Mengatur kebijakan HET [beras] pada situasi sekarang menjadi penting. Apakah perlu relaksasi dalam waktu yang dibatasi, sampai situasi aman? Kalau tidak, akan repot situasinya. Misalnya tidak ada relaksasi, peluang bisa jadi akan muncul 'penumpang gelap' [spekulan] di situasi politik saat ini. [Mereka ingin] supaya beras premium ditahan lebih lama,” ujar Said saat dihubungi Bloomberg Technoz, Kamis (22/2/2024).

Pemerintah selama ini selalu mengeklaim isu kelangkaan beras di gerai-gerai ritel modern merupakan imbas dari kenaikan harga beras yang dijual di atas HET. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas, pada awal pekan ini, menuding para peritel enggan menjual karena harga riil beras sudah melambung di atas HET. 

Beras khusus dari Bulog yaitu Beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan atau SPHP.(Bloomberg Technoz/Dovana Hasiana)

Oknum Momentum Politik