Logo Bloomberg Technoz

Neraca Dagang Surplus, RI 'Menang' Lawan India Sampai AS

Mis Fransiska Dewi
15 February 2024 12:35

Alat berat memindahkan peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (6/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Alat berat memindahkan peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (6/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data kinerja perdagangan internasional Indonesia periode Januari. Neraca perdagangan lagi-lagi mencetak surplus.

Pada Kamis (15/2/2024), Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengumumkan nilai impor Indonesia pada Januari 2024 mencapai US$ 18,51 miliar. Naik 0,38% dibandingkan Januari tahun lalu (year-on-year/yoy).

Sebelumnya, BPS melaporkan nilai impor Januari sebesar US$ 20,52 miliar. Dengan begitu, neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus US$ 2,01 miliar.

Surplus pada Januari membuat neraca perdagangan Indonesia selalu positif selama 45 bulan beruntun. Kali terakhir neraca perdagangan mengalami defisit adalah pada April 2020.

Dalam 20 tahun terakhir, ini adalah rangkaian surplus terpanjang kedua. Hanya kalah dari Februari 2004-Maret 2008 atau 50 bulan beruntun.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan menurut mitra dagang. Tiga negara  penyumbang surplus perdagangan tertinggi yakni India sementara defisit terdalam adalah China.