Logo Bloomberg Technoz

Aprindo Minta Pemerintah Relaksasi HET Komoditas Pangan

Azura Yumna Ramadani Purnama
09 February 2024 13:30

Bongkar muat beras bulog impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Bongkar muat beras bulog impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Ritel Modern Indonesia (Aprindo) memohon pertimbangan pemerintah untuk merelaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET) dan Harga Acuan beberapa komoditas pangan, seperti beras, gula, minyak goreng, dan beberapa komoditas pangan lainnya yang berpotensi mengalami kenaikan pada bulan Februari ini.

Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey menjelaskan, permohonan relaksasi HET tersebut ditujukan untuk waktu tertentu atau sementara, atau selama masih dikaji dan belum adanya keputusan untuk melakukan perubahan HET & Harga Acuan melalui Rakortas.

“Guna mencegah kekosongan atau kelangkaan (scarcity) atas bahan pokok & penting tersebut pada gerai-gerai ritel modern di Indonesia, yang bilamana kelangkaan terjadi maka akan bermuara kepada panic buying konsumen, yang akan berlomba membeli bahkan menyimpan bahan pokok & penting karena kuatir barang akan habis dan situasi harga yang tidak stabil,” kata Roy dikutip dari rilis resmi Aprindo, Jumat (9/2/2024).

Menurutnya, relaksasi HET tersebut memiliki tujuan agar peritel bisa membeli komoditas pangan tersebut dari produsen yang sudah menaikan harga beli. Yang menurutnya, sudah naik sebesar 20%-35% dari harga sebelumnya dalam sepekan terakhir.

“Kami tidak dapat mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan produsen bahan pokok & penting tersebut, karena harga ditetapkan oleh produsen sebagai sektor hulu yang selanjutnya mengalir kepada kami di sektor hilir melalui jaringan distribusi, untuk selanjutnya dibeli atau dibelanjakan oleh masyarakat pada gerai ritel modern," ujar Roy.