Logo Bloomberg Technoz

Pemilu 2024, Industri Keluhkan Pesanan Atribut Partai Turun 80%

Dovana Hasiana
02 February 2024 18:40

Pekerja merapihkan kaos sablon di rumah konveksi kawasan Jagakarsa, Jakarta, Kamis (26/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja merapihkan kaos sablon di rumah konveksi kawasan Jagakarsa, Jakarta, Kamis (26/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengeluhkan pesanan atribut partai politik pada masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, seperti kaos, baru berkisar 20% dibandingkan Pemilu 2019. Dengan kata lain, terdapat penurunan pesanan atribut partai sebesar 80%.  

“Pemilu tahun ini sangat berbeda dengan Pemilu sebelumnya dan perbedaannya sangat jauh. Diperkirakan hanya 20% dari Pemilu sebelumnya, ini dari laporan atau informasi yang kami terima dari anggota,” ujar Ketua Umum API Jemmy Kartiwa Sastraatmaja saat dihubungi, Jumat (2/2/2024). 

Jemmy mengamini pernyataan Kementerian Perindustrian yang menyampaikan bahwa penurunan ini disebabkan dengan masifnya kampanye secara online. Dengan demikian, para partai politik fokus untuk menggunakan media elektronik dibandingkan memesan atribut partai seperti kaos.

Jemmy mengatakan, industri tekstil memang tidak boleh sepenuhnya bergantung pada pemesanan pada masa Pemilu karena bersifat musiman, melainkan harus tetap mengharapkan pemesanan rutin.

Namun, pihaknya justru mendapatkan tantangan lain dari konflik geopolitik yang tidak menentu dan konflik Laut Merah yang membuat rute perjalanan kapal laut yang harus memutar. Imbasnya, waktu pengiriman bertambah dan harga pengiriman naik berkali-kali lipat.