Logo Bloomberg Technoz

Freeport: Smelter Manyar Sudah Lampaui 90% Per Januari 2024

Dovana Hasiana
26 January 2024 21:10

Menteri ESDM Arifin Tasrif bersama Presdir PT Freeport Indonesia Toni Wenas di Smelter Manyar, Gresik. (Dok. Kementerian ESDM)
Menteri ESDM Arifin Tasrif bersama Presdir PT Freeport Indonesia Toni Wenas di Smelter Manyar, Gresik. (Dok. Kementerian ESDM)

Bloomberg Technoz, Jakarta — Freeport-McMoRan Inc (FCX), induk PT Freeport Indonesia (PTFI), melaporkan proyek smelter milik perusahaan yang dibangun di Manyar, Gresik, Jawa Timur telah mencapai lebih dari 90% per Januari 2024.

Pembangunan pabrik peleburan ini diperkirakan menelan biaya sebesar US$3 miliar atau setara Rp47,2 triliun (asumsi kurs Rp15.750 per dolar). Biaya ini terdiri dari US$2,8 miliar untuk kontrak konstruksi di luar bunga yang dikapitalisasi, biaya pemilik, dan kegiatan menilai kesiapan (commissioning) dan US$0,2 miliar untuk investasi pada pabrik desalinasi.

“Konstruksi smelter di Manyar dengan kapasitas untuk memproses sekitar 1,7 juta metrik ton konsentrat tembaga per tahun berjalan sesuai jadwal dengan target penyelesaian mekanis pada Mei 2024, diikuti dengan periode peningkatan hingga Desember 2024,” sebagaimana dikutip melalui siaran pers Freeport-McMoRan Inc. (FCX), dikutip Jumat (26/1/2024).

Selain itu, kilang logam mulia atau Precious Metal Refinery (PMR) dibangun untuk mengolah emas dan perak dari smelter Manyar dan PT Smelting. Konstruksi sedang berlangsung dan diharapkan dapat dioperasikan pada tahun 2024.

Peresmian smelter PT Freeport di Gresik, Jawa Timur. (Dok. Kementerian BUMN)

Perkiraan biaya saat ini berjumlah US$665 juta, atau sekitar US$90 juta lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Oktober 2023, yang mencerminkan biaya terbaru untuk bahan konstruksi, tenaga kerja, dan teknik.