Logo Bloomberg Technoz

ESDM: Baterai LFP Bakal Dipakai Kendaraan EV Murah Serta Truk

Dovana Hasiana
26 January 2024 19:10

Port pengisian daya pada EV Smart #1 Pro, yang dikembangkan oleh Geely Automobile Holdings dan Mercedes-Benz./Bloomberg-Annice Lyn
Port pengisian daya pada EV Smart #1 Pro, yang dikembangkan oleh Geely Automobile Holdings dan Mercedes-Benz./Bloomberg-Annice Lyn

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan baterai berbasis lithium ferro phosphate (LFP) dan nickel manganese cobalt (NMC) masing-masing bakal digunakan untuk jenis kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berbeda. 

Dalam hal ini, baterai LFP digunakan untuk kendaraan listrik murah (low end) serta kendaraan berat seperti bus dan truk, sementara NMC digunakan untuk kendaraan listrik mahal (high end).

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM Agus Tjahajana mengatakan hal ini berhubungan dengan spesifikasi kepadatan (density) energi dari LFP yang lebih rendah dari NMC. Densitas NMC yang lebih tinggi membuat harganya lebih mahal dan efisien.

“Kalau skala 10 density NMC, yang LFP itu density-nya 5. Artinya, motor itu [butu] sekitar 10 sampai 12 kilogram [kg]untuk baterai yang NMC, kalau pakai LFP bisa 16 kg hingga 17 kg. Densitas LFP lebih kecil sehingga perlu barang lebih besar,” ujar Agus saat ditemui di kantornya, Jumat (26/1/2024).

“Kalau barang mahal ya pakai baterai mahal aja, yang enteng jaraknya bisa jauh, sehingga LFP itu bagus untuk kendaraan yang truk, bus. LFP enggak tergantung sama berat, tetapi kendaraan juga pakai untuk kendaraan yang low end,” lanjutnya. 

Ilustrasi baterai LFP. (Unsplash/Kumpan Electric)