Logo Bloomberg Technoz

Pasar Nikel Dunia Goyah, Akar Masalahnya Tak Hanya Oversuplai RI

Sultan Ibnu Affan
23 January 2024 12:30

Produk turunan nikel, mixed hydroxide precipitate (MHP), produksi Harita Nickel./Bloomberg-Dimas Ardian
Produk turunan nikel, mixed hydroxide precipitate (MHP), produksi Harita Nickel./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kalangan pakar menilai bahwa rontoknya harga nikel global tidak serta-merta disebabkan oleh Indonesia, sebagai salah satu negara yang kini tengah jorjoran memproduksi komoditas tersebut di tengah tren transisi energi.

Analis Industri dan Regional PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Ahmad Zuhdi Dwi Kusuma mengatakan anjloknya harga nikel disebabkan oleh produksi nikel global yang terus meningkat, yang berbanding terbalik dengan kenaikan permintaan.

"Betul [harga nikel sedang turun], tetapi tidak murni karena Indonesia. Produksi nikel murni global meningkat 15,21% hingga oktober 2023 yoy [year on year], sedangkan demand-nya hanya meningkat 7%," ujarnya asaat dihubungi, Selasa (23/1/2024).

Pun demikian, Zuhdi tidak menampik bahwa cengkeraman Indonesia dalam rantai pasok nikel dunia diperlihatkan dalam produksi nikel Indonesia yang naik hingga 16,88% yoy tahun lalu.

Harga nikel meluncur ke level terendah sejak November 2020 (Bloomberg)


Tingginya produksi dari Indonesia diikuti dengan permintaan nikel dari China, selaku negara konsumen terbesar, dengan pertumbuhan 17,85% yoy. "Namun,  [permintaan dari China] di bawah ekspektasi dan tidak bisa menopang penurunan konsumsi negara lain."