Logo Bloomberg Technoz

Taipan Australia Tutup Tambang Nikel, Imbasnya Minim ke RI

Sultan Ibnu Affan
22 January 2024 14:50

Suasana aktivitas tambang nikel di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Senin (10/7/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Suasana aktivitas tambang nikel di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Senin (10/7/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pakar ekonomi energi menilai bahwa penutupan tambang nikel milik Wyloo Metals Pty Ltd di Australia tidak akan serta-merta memengaruhi komoditas itu di pasar global, termasuk Indonesia.

Dalam kaitan itu, pakar ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi berpendapat Indonesia justru menjadi negara yang sebelumya berpengaruh terhadap kenaikan harga nikel ketika memberlakukan kebijakan pelarangan ekspor bijih nikel ke luar negeri.

"Kalau penutupan tambang nikel di Australia itu sebenarnya tidak terlalu berpengaruh signifikan," ujar Fahmy saat dihubungi, Senin (22/1/2024).

"Saat Indonesia melarang ekspor bijih nikel, itu sempat menaikkan harga karena kekurangan suplai tadi. Namun, seiring dengan berjalan seiring waktu, ada keseimbangan, sehingga itu biasa, fluktuasi harga di pasar."

Data Nikel. (Dok: Bloomberg)

Nikel Anjlok Gegara Eropa