Logo Bloomberg Technoz

Likuiditas Ketat, Bank Kerek Bunga Simpanan Demi Tarik Uang

Ruisa Khoiriyah
22 January 2024 14:05

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Likuiditas perekonomian yang sedikit membaik pada Desember lalu, ditandai dengan peningkatan pertumbuhan uang beredar, masih menyisakan kewaspadaan terkait kondisi likuiditas yang tengah dihadapi perbankan di Tanah Air saat ini.

Keketatan likuiditas perbankan sejauh ini telah mengerek tingkat suku bunga simpanan di bank. Bank harus bersaing dengan bank sentral dan pemerintah dalam memperebutkan likuiditas di pasar seiring kemunculan berbagai instrumen moneter baru yang mengiming-imingi bunga tinggi seperti SRBI, SVBI dan SUVBI.

Beberapa bank-bank besar bahkan telah banyak menawarkan bunga di atas 6%, terutama bagi nasabah-nasabah besar, melampaui batas penjaminan LPS di 4,25% untuk simpanan rupiah.

Laporan Bank Indonesia yang dilansir hari ini, Senin (22/1/2024), mencatat suku bunga simpanan berjangka di semua tenor (1, 3, 6 dan 12 bulan) meningkat masing-masing menjadi 4,71%, 5,26% lalu 5,52% dan 5,74%.

Suku bunga itu lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat masing-masing 4,5%, 5%, lalu 5,32% dan 5,37%. Sedang suku bunga untuk deposito tenor 24 bulan turun pada Desember jadi 4,16% setelah bulan sebelumnya masih di 5,40%.