Logo Bloomberg Technoz

WEF: Kemenangan Trump di AS Jadi Tantangan Ekonomi Hijau 2024

News
20 January 2024 08:30

Donald Trump (Sumber: Bloomberg)
Donald Trump (Sumber: Bloomberg)

Akshat Rathi - Bloomberg News

Bloomberg, Ekspektasi terjadinya cuaca ekstrem, serta kemungkinan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) menjadi bahan diskusi mengenai penanggulangan perubahan iklim di Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss.

Hasil COP28 di Dubai pada Desember lalu, di mana semua negara sepakat untuk beralih dari bahan bakar fosil ke energi hijau, seharusnya memberi pandangan positif bagi kelompok kaya dan berkuasa untuk membahas prospek pengurangan emisi gas rumah kaca. Namun, potensi perubahan pimpinan di negara-negara besar, termasuk AS, Meksiko dan Indonesia, membuat para petinggi perusahaan khawatir akan kehilangan dukungan kebijakan penting untuk menggandakan transisi energi.

“2024 akan menjadi tahun yang sangat penting bagi aksi iklim,” kata Jason Bordoff, Direktur Pusat Kebijakan Energi Global di Universitas Columbia. “Pada akhir tahun ini, dengan berakhirnya COP di negara-negara petrostate dan hasil dari banyak Pemilu nasional, kita akan dapat mengetahui apakah kerja sama iklim akan gagal atau tidak.”

Ketakutan tersebut diperparah dengan terpilihnya para pemimpin yang skeptis terhadap tindakan melawan pemanasan global di Belanda dan Argentina, bahkan kemunduran di negara-negara yang sebelumnya maju dalam hal iklim. Meskipun COP28 dipuji sebagai bersejarah, negara-negara minyak seperti Arab Saudi telah berusaha untuk mundur dari daftar langkah ambisius yang telah mereka ikuti.