Logo Bloomberg Technoz

Kementerian BUMN: Masih Ada Kemungkinan Penutupan BUMN Sakit

Mis Fransiska Dewi
08 January 2024 15:20

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo. (Bloomberg Technoz/Mis Fransiska).
Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo. (Bloomberg Technoz/Mis Fransiska).

Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo kembali membeberkan wacana pemangkasan sejumlah BUMN sakit. Dia menyebut jika BUMN sakit tidak bisa memperbaiki kinerja perusahaan atau melakukan transformasi, maka kemungkinan akan ditutup.

"Kalau enggak bisa diperbaiki, enggak bisa ditransformasi. Kami akan tambah penutupan lagi,” kata Tiko sapaan akrabnya di Waskita Rajawali Tower, Jakarta Timur, Senin (8/1/2024).

Kendati begitu, Tiko belum dapat memastikan pemangkasan BUMN sakit dapat dilakukan tahun ini lantaran masih dalam tahap kajian. Hingga saat ini pihaknya masih akan memantau kinerja BUMN dalam sembilan bulan ke depan.

“Kami lagi kaji, kan banyak yang di PPA (PT Perusahaan Pengelola Aset) tuh. Di PPA masih ada 14 perusahaan lagi yang kami sedang kaji,” ujarnya.

Sekadar informasi, sepanjang 2023 lalu, Kementerian BUMN telah menutup tujuh BUMN sakit dari 22 perusahaan BUMN yang ditangani PPA. Ketujuh perusahaan tersebut yakni PT Iglas, PT Industri Sandang Nusantara, PT Istaka Karya, PT Kertas Kraft Aceh, PT Kertas Leces, PT Merpati Nusantara Airlines, dan PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (PANN).