Logo Bloomberg Technoz

Soal Insentif Kendaraan Listrik, Luhut: Upaya Tekan Impor BBM

Rezha Hadyan
06 March 2023 14:13

Mekanik mengambil batre untuk motor listrik di Jakarta, Senin (6/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Mekanik mengambil batre untuk motor listrik di Jakarta, Senin (6/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta — Pemerintah  menegaskan program bantuan negara terhadap pembelian kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) salah satunya ditujukan untuk memecah ketergantungan impor migas Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan fokus pemerintah untuk memperkuat industri EV dan mengurai ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM) berbasis fosil dimulai dengan menyempitkan kesenjangan harga kendaraan listrik terhadap daya beli masyarakat. 

Dengan demikian, lanjutnya, adopsi kendaraaan listrik dapat segera diwajarkan di dalam negeri.

“Ketergantungan impor BBM [harus dikurangi dan] ketersediaan bahan baku mineral yang melimpah [akan difokuskaan untuk] penghiliran dan menciptakan lapangan kerja energi baru, serta [menaikkan] pendapatan negara. Faktor krusial untuk menciptakan itu adalah adopsi cepat kendaraan listrik.  [Selama ini adopsi sulit dilakukan] karena ada selisih harga kendaraan listrik massal. Di negara tetangga, [kesenjangan itu bisa dipersempit karena] ada insentif [pembelian EV] sehingga menarik bagi [konsumen]. Insentif kendaraan listrik lebih luas kita akan diberlakukan efektif mulai 20 Maret dan teknisnya akan dijelaskan kementerian teknis,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (6/3/2023).

Pada kesempatan yang sama, Luhut menegaskan Kementerian Perindustrian akan segera menyertifikasi EV buatan lokal agar produksi kendaraan listrik di dalam negeri dapat lebih kompetitif dibandingkan dengan fabrikasi asing.