Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Biaya hidup di DKI Jakarta paling mahal di Indonesia. Kebanyakan dari masyarakat boros dalam hal biaya internet dan membeli rokok.

Dari data yang tercantum dalam Survei Biaya Hidup (SBH) 2022 yang dirilis BPS, urutan pertama komoditas yang paling banyak dikonsumsi masyarakat adalah, biaya langganan internet dengan bobot 1,40%. Kemudian, tarif listrik 0,92%, bensin 0,65%, minyak goreng 0,47%, dan sigaret kretek mesin (SKM) 0,45%.

Sementara itu, komoditas dengan penurunan bobot terbesar berdasarkan konsumsi masyarakat adalah sewa rumah dengan bobot -1,70%, kontrak rumah -1,31%, tarif pulsa ponsel -0,83%, upah asisten rumah tangga -0,49%, dan tukang mandor -0,43%.

Sejak pandemi gaya hidup masyarakat Indonesia memang berubah. Internet menjadi hal penting yang harus ada di rumah. Tanpa internet rasanya hidup akan hampa. 

Perencana Keuangan Ahmad Gozali menilai biaya hidup masyarakat meningkat karena faktor perubahan gaya hidup dan inflasi dalam beberapa waktu terakhir. 

"Misalnya internet dan listrik terkait penggunaan gadget yang meningkat. Bensin, minyak goreng dan rokok naik karena inflasi," ujar Ahmad Gozali kepada Bloomberg Technoz, Rabu (13/12/2023).

Untuk itu, Gozali meminta masyarakat untuk mengendalikan perilaku dan gaya hidup sesuai dengan level penghasilan.

"Pesan saya adalah selalu punya ruang untuk antisipasi kenaikan harga yang tidak bisa kendalikan, dan kendalikan gaya hidup agar sesuai dengan level penghasilan," kata Ahmad Gozali.

(spt/ain)

No more pages