Logo Bloomberg Technoz

Ramadan, Waspadai Kenaikan Harga Minyak Goreng Hingga Daging Ayam

Krizia Putri Kinanti
01 March 2023 11:51

Pedagang ayam melayani pembeli di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (23/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pedagang ayam melayani pembeli di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (23/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengingatkan risiko tekanan inflasi karena peningkatan permintaan saat Ramadan. Tahun ini, Ramadan jatuh pada pekan ketiga Maret.

Pudji Ismartini, Deputi Kepala BPS Bidang Distribusi dan Jasa, menyebut ada beberapa komoditas yang rawan mengalami kenaikan harga pada saat Ramadan. Di antaranya adalah bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, dan daging ayam ras.

"Inflasi pada saat Ramadan perlu dikelola dengan mengendalikan harga-harga yang kemungkinan mengalami kenaikan seperti bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, daging ayam ras, dan komoditas lainnya," kata Pudji dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Sumber: BPS

Dalam beberapa tahun terakhir, lanjut Pudji, terlihat terjadi peningkatan inflasi saat Ramadan. Pada 2019, Ramadan jatuh pada Mei dan kala itu inflasi bulanan adalah 0,68%. Pendorong inflasi kala itu adalah cabai merah, daging ayam ras, bawang putih, ikan segar, angkutan antar kota, dan telur aya, ras.

Lalu pada 2020, inflasi bulanan tercatat 0,08%. Pendorong inflasi adalah bawang merah, emas perhiasan, gula pasir, bahan bakar rumah tangga, pepaya, dan rokok kretek filter.