Logo Bloomberg Technoz

Inflasi Februari 5,47%, Rupiah Lanjut Melemah

Ruisa Khoiriyah
01 March 2023 11:39

Pelemahan nilai tukar rupiah menghadapi dolar AS terus tertekan (Bloomberg)
Pelemahan nilai tukar rupiah menghadapi dolar AS terus tertekan (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kekuatan otot rupiah masih belum banyak beranjak saat rilis data inflasi dilangsungkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Rabu (1/3/2023). Di pasar spot, nilai tukar rupiah menghadapi dolar AS melemah tipis ke kisaran Rp 15.253 pada pukul 11:33 WIB. 

Langkah Bank Indonesia mempertahankan bunga acuan dan memberi sinyal akan menahan posisinya di level tersebut tahun ini, di sisi lain memberikan tekanan tambahan pada rupiah. "Dengan indikasi BI tidak akan menaikkan bunga lagi tahun ini, rupiah diperkirakan akan mengalami tekanan depresiasi tambahan," tulis ekonom ING Rob Carnell dan Nicholas Mapa dalam catatan, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (1/3/2023).

Pelaku pasar masih menunggu rilis lengkap data inflasi Februari yang saat ini masih berlangsung. Sampai berita ini ditulis, BPS telah mengumumkan angka inflasi Februari tercatat naik ke level 5,47%, sedikit di atas perkiraan pelaku pasar 5,42% dan prediksi Bloomberg di level 5,45%. Inflasi bulanan pada Februari mencapai 0,16%, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya sebesar 0,34%.

Pergerakan rupiah menghadapi dolar AS dalam 1 bulan terakhir (Bloomberg)

Tingkat imbal hasil atau yield Surat Utang Negara (SUN) sudah mulai melandai ke posisi 6,885% pada pukul 11:40 WIB, mengindikasikan tekanan jual di pasar surat utang mulai sedikit mereda. Yield SUN tenor 5 tahun juga turun tipis 36 bps ke posisi 5,045%. 

Dalam lelang SUN yang berlangsung kemarin (28/2/2023), investor asing masih banyak yang menyerbu dengan nilai penawaran masuk sebesar Rp 6,79 triliun, terutama untuk SUN bertenor 5 tahun dan 10 tahun.

Tekanan eksternal masih besar