Berdnardus mengungkapkan proses divestasi – yang berjalan alot akibat tarik-ulur penetapan harga saham INCO yang dilepas ke MIND ID – dapat diselesaikan secepatnya.
Dia pun menilai divestasi tersebut sebagai tonggak baru bisnis Vale di Indonesia, khususnya dalam upaya perusahaan mendapatkan perpanjangan kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK) selepas 2025.
“Para pemegang saham juga sudah menyadari hal itu dan berkomitmen untuk menyelesaikan secepatnya [proses divestasi ini] supaya perpanjangan izin kami bisa diselesaikan secepatnya,” tegas Bernardus.
Wakil Presiden Direktur Vale Indonesia Andriansyah Chaniago menambahkan INCO sudah menjajaki beberapa peluang ekspansi pascadivestasi saham 14% ke MIND ID. Walakin, dia tidak mengelaborasi potensi apa yang sedang dijajaki dengan holding BUMN tambang itu.
“Teman-teman tahu MIND ID sudah punya saham 20% di INCO. Tentu kerja sama ini semua akan didasarkan sesuai dengan prinsip-prinsip peraturan dan perundangan yang berlaku. Kami perusahaan publik, yang harus patuh terhadap regulasi yang ada,” ujarnya.
Porsi Saham
Andriansyah mengelaborasi pembagian porsi saham pascadivestasi akan dilakukan secara proporsional antarpemegang saham. Dalam artian, porsi saham Vale Canada Ltd (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM) sudah pasti akan berkurang.
“Dari 14% tersebut, mungkin teman-teman bisa melakukan perhitungan berdasarkan komposisi saham yang sekarang. Namun, perlu digarisbawahi, pemegang saham utama terbesar adalah tiga perseroan yaitu VCL, MIND ID, dan SMM. Kami senang ketiganya komitmen dan mendukung INCO melakukan good mining practice berdasarkan prinsip keberlanjutan dan fokus ke ESG,” tegasnya.
Dia tidak mengonfirmasi terkait dengan siapa yang akan menjadi pemegang saham pengendali INCO. Pun demikian, Vale Base Metals (VBC) – selaku induk VCL – sebelumnya sudah mengisyaratkan Vale Canada kemungkinan besar masih akan tetap menjadi pengendali.
Berdasarkan keterangan resmi VBM, induk VCL ; setelah proses head of agreement (HoA) divestasi INCO kepada MIND ID di San Francisco awal November, kepemilikan saham Vale Canada terhadap saham INCO ternyata masih sebesar 33,9%.
Jumlah tersebut hampir setara atau sama besarnya dengan porsi saham MIND ID yang sejumlah 34%, naik dari sebelumnya 20% setelah menambah 14%. Adapun, kepemilikan Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM) makin menciut menjadi 11,5% dari sebelumnya 15,03%.
Komposisi tersebut jauh dari perkiraan awal bahwa jatah Vale Canada sebagai induk INCO akan berkurang 14% dari 43,79% menjadi hanya 29,79%, sehingga menempatkan MIND ID sebagai pemegang saham terbesar dan paling dominan di Vale Indonesia.
Menurut klaim VBM, dalam pernyataan resminya, kepemilikan VCL sebesar 33,9% terhadap saham INCO tersebut sudah “seimbang” dan “akan mendukung stabilitas dan pertumbuhan kelanjutan operasi PT Vale di Indonesia.”
(wdh)