Logo Bloomberg Technoz

Pekan Buruk Bagi Rupiah Justru Saat Modal Asing Kembali Masuk

Tim Riset Bloomberg Technoz
26 November 2023 17:00

Rupiah Tahun Emisi 2022 (Dok. Bank Indonesia)
Rupiah Tahun Emisi 2022 (Dok. Bank Indonesia)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah mencatat pekan mengecewakan di minggu ketika Bank Indonesia (BI) memutuskan menahan bunga acuan di level 6% dan animo pemodal asing yang kembali masuk ke pasar domestik.

Dalam perdagangan di pasar spot sepanjang pekan ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mencatat pelemahan dengan tergerus nilainya 0,5% dibandingkan level penutupan pekan sebelumnya. Rupiah bahkan sempat tergelincir ke zona Rp15.600-an di tengah perdagangan sebelum akhirnya ditutup di Rp15.565/US$ pada Jumat (24/11/2023).

Pelemahan rupiah sebagian adalah akibat aksi profit taking para pemodal di pasar obligasi maupun saham, kemudian juga karena lonjakan permintaan valas di pasar spot setelah penetapan harga berlebihan yang berlangsung di pasar forward (NDF).

Bank Indonesia (BI) menggelar lelang perdana instrumen moneter baru Sertifikat Valas Bank Indonesia (SVBI) pada 21 November lalu yang mendapat sambutan cukup baik dari pasar terutama karena tawaran bunga yang tinggi dari BI hingga 5,6%. 

Selama periode 20-23 November, pemodal asing juga terlihat kembali mencatat posisi beli bersih untuk berbagai instrumen di pasar portfolio senilai total Rp7,03 triliun. Terdiri atas beli neto sebesar Rp1,59 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), lalu sebesar Rp300 miliar di pasar saham dan beli bersih Rp5,13 triliun di Sertifikat Rupiah Bank Indonesia (SRBI).