Logo Bloomberg Technoz

Pasar Prediksi The Fed Mulai Pangkas Bunga Mei 2024

Ruisa Khoiriyah
22 November 2023 08:50

Jerome Powell (Sumber: Bloomberg)
Jerome Powell (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Keyakinan para pelaku pasar global bahwa serial kenaikan bunga acuan Federal Reserve (The Fed) telah berakhir, semakin menebal pasca rilis dokumen risalah rapat The Fed semalam. Nada 'dovish' dinilai lebih dominan terdengar dalam diskusi dan rapat para pengambil kebijakan di bank sentral paling berpengaruh di dunia itu.

Publikasi notulensi rapat tersebut melengkapi sederet data-data perekonomian Amerika Serikat (AS) yang telah dilansir sebelumnya yang memperlihatkan indikasi bahwa operasi pengetatan moneter oleh The Fed sudah mulai berbuah. Ditambah berbagai pernyataan dari para pejabat bank sentral yang menggarisbawahi risiko bila pengetatan dijalankan terlalu berlebihan.

Alhasil, semakin kuat pula optimisme pasar bahwa peluang berlanjutnya kenaikan bunga acuan The Fed tahun ini sudah tidak ada. Bahkan, pelaku pasar bergerak semakin maju dengan menaikkan 'taruhan' dimulainya siklus pemangkasan bunga acuan pada Mei 2024, setelah sebelumnya lebih condong pada Juni 2024. Probabilitas pemangkasan bunga The Fed pada Mei tahun depan meningkat menjadi 47,4% dibanding pada Juni sebesar 42,5%.

Reaksi pasar pasca publikasi risalah rapat memperlihatkan optimisme tersebut. Tingkat imbal hasil atau yield Treasury, surat utang AS, semakin terkikis turun menyentuh 4,39% untuk tenor 10 tahun. Sementara tenor lebih pendek, yield-nya turun lebih dalam sebesar 3,6 basis poin (bps) menjadi 4,87%. Sedang tenor panjang 20 tahun dan 30 tahun tergerus ke 4,73% dan 4,55%.

Penurunan yield menunjukkan harga obligasi meningkat terungkit aksi beli. Indeks harga obligasi di negara maju dan negara berkembang semalam sama-sama melesat ke zona hijau. Indeks mata uang negara berkembang, MSCI EM Currency Index juga ditutup menguat.