Logo Bloomberg Technoz

Hati-Hati, Sentimen Global Berbalik Arah Bisa Lemahkan Rupiah

Ruisa Khoiriyah
07 November 2023 07:35

Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah hari ini, Selasa (7/11/2023) akan menghadapi pertaruhan baru, apakah reli penguatan akan berlanjut atau terhenti dan terjatuh melemah sejurus dengan berbaliknya lagi sentimen di pasar global menanti pidato Jerome Powell, Chairman Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat (AS).

Powell dijadwalkan akan berpidato pada hari Rabu nanti dan akan menjadi pernyataan publik pertama pasca sinyal dovish yang ia lempar membuat pasar tersulut euforia pekan lalu. Pernyataan pejabat The Fed lain hari ini juga mulai mengerem reli di pasar global. 

Indeks dolar AS kembali menguat 0,18% dalam penutupan pasar semalam, disusul kenaikan tingkat imbal hasil Treasury, surat utang AS, di semua tenor di mana UST-10 tahun kini berada di 4,63%.

Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari dalam wawancara dengan Wall Street Journal kemarin menyatakan bahwa lebih baik 'salah' dalam melakukan pengetatan berlebihan ketimbang tidak melakukan langkah yang cukup dalam membawa inflasi Amerika Serikat (AS) kembali ke target di 2%.

Perekonomian AS terbukti tangguh sejauh ini dan ia mengkhawatirkan inflasi bisa kembali bangkit. Bank sentral, ujarnya, masih membutuhkan informasi lebih banyak untuk mengambil keputusan tegas terkait kebijakan bunga acuan The Fed ke depan. "Saya belum siap mengatakan bahwa kita sudah berada dalam kondisi yang baik," kata pejabat yang memiliki hak suara dalam Komite Kebijakan The Fed 13 Desember nanti.