Logo Bloomberg Technoz

BI Sebut Potensi Kenaikan Lagi Bunga The Fed Sudah Kecil

Mis Fransiska Dewi
03 November 2023 15:40

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. (Betty Laura Zapata/Bloomberg)
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. (Betty Laura Zapata/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan peluang kenaikan bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve, masih ada di sisa tahun ini akan tetapi kecil. Selain itu, kendatipun akhirnya bunga acuan the Fed naik lagi, BI melihat itu akan menjadi kenaikan terakhir dari siklus pengetatan moneter yang sudah berlangsung sejak 2022.

"Fed fund rate [FFR] masih melihat probabilitas dari Jerome Powell [Ketua the Fed] masih hawkish tapi ada tambahan kalimat kenaikan yield [imbal hasil surat utang] Treasury, surat utang AS, itu membantu upaya moneter dalam pengendalian inflasi. Probabilitas kenaikan FFR di Desember kayaknya walaupun naik itu kenaikan terakhir," kata Perry dalam jumpa pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (3/11/2023).

Bos BI ini mengaku lega karena pasca pernyataan Powell usai gelar pertemuan the Fed Kamis kemarin, rupiah menguat tajam. "Pasca pernyataan Fed, alhamdulillah rupiah menguat,” kata Perry.

Di pasar spot sampai siang ini, rupiah masih melanjutkan penguatan ke kisaran Rp15.728/US$, setelah pada akhir Oktober lalu sempat menjebol level psikologis di Rp16.000/US$. 

Mengacu pada pergerakan di pasar swap, pelaku pasar optimistis siklus kenaikan bunga the Fed sudah berakhir di 5,5%. Terindikasi dari semakin kecilnya probabilitas kenaikan FFR pada Desember nanti hingga di bawah 20%, dari sebelumnya mencapai 40%. Sementara, siklus pemangkasan bunga FFR diprediksi akan dimulai pada Juni 2024 dengan probabilitas hingga 40,1%.