Logo Bloomberg Technoz

The Fed Diyakini Setop Kenaikan Bunga, Rupiah Bisa Berjaya

Ruisa Khoiriyah
02 November 2023 07:54

Rupiah Tahun Emisi 2022 (Dok. Bank Indonesia)
Rupiah Tahun Emisi 2022 (Dok. Bank Indonesia)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini diperkirakan bergerak menguat setelah hasil pertemuan The Federal Reserve (The Fed), bank sentral AS dini hari tadi. Hasil pertemuan tersebut memberi optimisme bagi pasar bahwa siklus kenaikan bunga acuan The Fed sudah berakhir. 

The Fed menahan bunga acuan di 5,5% dalam Federal Open Meeting Committee yang diumumkan dini hari tadi, sesuai prediksi pasar. Level itu diyakini menjadi 'terminal rate' The Fed.

Dalam pernyataannya usai pengumuman policy rate, Gubernur The Fed Jerome Powell memberi sinyal dovish, yakni bahwa puncak bunga acuan AS mungkin sudah tersentuh dan bank sentral akan menahan level bunga tinggi saat ini dalam waktu yang cukup lama alias long pause

"Pertanyaan yang kami ajukan adalah: Haruskah kita mendaki lebih banyak lagi? Perlambatan ini, menurut saya, memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang seberapa banyak lagi yang perlu kita lakukan, apakah kita perlu berbuat lebih banyak," kata Powell dalam konferensi pers Rabu siang waktu Amerika, seperti dilansir dari Bloomberg News, Kamis (2/11/2023).

Pasar menyambut gembira sinyal itu. Indeks saham di Wall Street semua ditutup hijau. Tingkat imbal hasil atau yield Treasury, surat utang AS (UST), semua tenor langsung turun drastis mengindikasikan kenaikan harga secara cepat. Treasury tenor 10 tahun mencatat penurunan yield hingga 22,6 bps ke kisaran 4,70%. Sementera tenor menengah 5 tahun dan 7 tahun masing-masing terkikis 23,5 bps dan 23,9 bps. Ini menjadi penurunan yield UST dalam sehari terbesar setidaknya dalam sebulan terakhir.