Logo Bloomberg Technoz

Deretan Pilihan Investasi Kala Inflasi Sedang Tinggi

Ruisa Khoiriyah
16 January 2023 16:34

Ilustrasi Uang Rupiah (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Uang Rupiah (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sepanjang 2022, isu paling mengemuka di hampir seluruh dunia adalah cekikan inflasi tinggi. Bank sentral di banyak negara berlomba strategi menjinakkan inflasi agar tidak semakin liar dengan mengerek bunga acuan. Beberapa negara di benua biru Eropa, misalnya, mendapati tingkat inflasi mereka melesat hingga dua digit. Begitu juga beberapa negara di Asia seperti Korea Selatan dan Singapura. Indonesia tak terkecuali.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi domestik sepanjang 2022 menembus 5,51%, tertinggi dalam 8 tahun terakhir. Bank Indonesia (BI) sudah menaikkan bunga acuan hingga ke posisi 5,5% per Desember 2022. Inflasi tinggi di Indonesia terutama didorong oleh lonjakan biaya transportasi menyusul kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM beberapa waktu lalu. 

Bagaimana proyeksi tahun ini? Bank Indonesia (BI) memprakirakan tingkat inflasi domestik pada 2023 akan kembal ke sasaran yaitu 2-4%. Sementara prediksi dari Bank Dunia, memperkirakan inflasi Indonesia akan bertengger di kisaran 4,5% pada tahun ini. 

Di tengah inflasi tinggi yang masih menjadi momok, mengelola keuangan agar bisa mengimbangi tekanan inflasi bahkan mengalahkannya adalah sebuah pekerjaan tersendiri. Inflasi yang tinggi tanpa diimbangi kenaikan pendapatan akan mengakibatkan terpangkasnya daya beli seseorang. Ada dua cara utama agar inflasi bisa Anda jinakkan di level keuangan pribadi. 

Pertama, menaikkan pendapatan. Kedua, menginvestasikan pendapatan yang Anda miliki saat ini supaya bisa menangkis risiko inflasi jangka panjang.