Logo Bloomberg Technoz

Setidaknya terdapat tujuh komponen yang menjadi target ketahanan dari negara-negara di ASEAN, seperti ketahanan kesehatan (health resilience), ketahanan iklim dan bencana (climate and disaster resilience), ketahanan sistem pangan (food system resilience) dan sebagainya. 

Sementara, terdapat enam komponen yang ditargetkan menjadi pendorong pertumbuhan baru, di antaranya transformasi digital (digital transformation), ekonomi hijau (green economy), ekonomi biru (blue economy) dan sebagainya. 

Yose menilai, ASEAN perlu memetakan mana yang lebih menjadi prioritas di antara mengejar pertumbuhan dan ketahanan. Bila ketahanan yang paling mendapatkan perhatian, tentu pertumbuhan menjadi hal yang dikorbankan karena merupakan prioritas kedua dan begitupun sebaliknya. 

“Kenapa saya mengangkat pertumbuhan, karena biasanya resiliensi itu akan mengorbankan pertumbuhan serta efisiensi, ada harga yang harus dibayar untuk meningkatkan resiliensi tadi,” bebernya.

“Antara keduanya, resilience dan pertumbuhan, ini harus dicari sampai sejauh mana mereka bisa sejalan dan beriringan,” tutur Yose. 

Namun, bila pada akhirnya ASEAN tetap berpegang teguh dan berusaha untuk mencapai keduanya, Yose menilai, kedua tema tersebut harus tetap berada dalam berbagai bingkai inisiatif, dimana ASEAN berusaha untuk meningkatkan resiliensi, tetapi juga harus bisa meningkatkan performa atau kinerja dari pertumbuhan bagi kawasan. 

Pada masa keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini, Yose menilai, kebijakan atau inisiatif yang dilakukan memang menitikberatkan pada bidang ekonomi. Tidak heran, karena bila merujuk pada tema yang diusung, isu perekonomian memang dinilai akan mendominasi berbagai inisiatif-inisiatif yang dijalankan oleh ASEAN pada tahun ini. 

Selain itu, lingkungan internasional yang dipenuhi ketidakpastian dan perubahan turut menghantui ASEAN untuk tetap menjadi relevan dengan meningkatkan ketahanan dan mencapai pertumbuhan. Apalagi, banyak negara-negara tradisional yang belum pulih pasca Pandemi Covid-19 melanda. Amerika Serikat contohnya, yang masih tersangkut kemelut inflasi tinggi

Sementara, China yang digadang-gadang sebagai kekuatan ekonomi baru juga tengah tertatih-tatih dalam permasalahan ekonomi dalam negeri yang cukup besar, dengan terjadinya krisis utang di sektor properti.

“Apakah dengan menjalankan berbagai inisiatif tersebut, aspirasi ASEAN untuk menjadi epicentrum of growth akan menjadi kenyataan?” tanya Yose. 

“Apakah berbagai inisiatif tersebut memang cukup untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ASEAN agar bisa menjadi epicentrum of growth? Kelihatannya masih perlu monitoring terus,” tutupnya. 

(dov/ggq)

No more pages