Logo Bloomberg Technoz

Dilema ASEAN dalam Ekonomi: Pertumbuhan atau Ketahanan?

Dovana Hasiana
08 September 2023 07:40

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpidato saat penutupan KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta, Kamis (7/9/2023). (Media Center KTT ASEAN 2023/Galih Pradipta)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpidato saat penutupan KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta, Kamis (7/9/2023). (Media Center KTT ASEAN 2023/Galih Pradipta)

Bloomberg Technoz, JakartaIndonesia bersama negara anggota ASEAN lainnya meluncurkan dokumen ASEAN Leaders’ Declaration on ASEAN as an Epicentrum of Growth pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-43, Selasa (5/9/2023). 

Dokumen ini menyoroti tema kepemimpinan Indonesia pada 2023, yakni ‘ASEAN Matters : Epicentrum of Growth’. Dokumen ini juga sekaligus menggarisbawahi komitmen ASEAN untuk memastikan relevansi, ketahanan, efektivitas, dan daya tanggapnya terhadap tantangan regional dan global di masa depan, dan visinya untuk menjadi pusat dan penggerak pertumbuhan ekonomi pada kawasan ini dan sekitarnya. 

Executive Director CSIS Indonesia, Yose Rizal Damuri menyoroti dua aspek yang dinilai bertolak belakang dalam deliverables negara-negara ASEAN di bidang ekonomi yang tertuang pada dokumen tersebut, yakni ketahanan dan pertumbuhan. 

“Kelihatannya mungkin ASEAN masih sangat perlu menjelaskan lebih lanjut apa yang dimaksud dengan resilience, karena sering sekali resilience ini tidak selalu berjalan seiring dengan pertumbuhan,” ujar Yose dalam CSIS Media Briefing secara virtual, Kamis (7/9/2023). 

Dalam dokumen tersebut, disebutkan negara-negara ASEAN setuju untuk memperkuat ketahanan dari lingkungan global yang tidak pasti dan di saat yang bersamaan memanfaatkan pendorong pertumbuhan baru.