Logo Bloomberg Technoz

Ingin Nol Emisi 2060, RI Tetap Ogah ‘Suntik Mati’ PLTU Batu Bara

Arif Subakti
04 August 2023 20:30

Pembangkit Listrik Berbahan Bakar Batubara (Sumber: Bloomberg)
Pembangkit Listrik Berbahan Bakar Batubara (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan Indonesia tidak akan ‘menyuntik mati’ pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batu bara, kendati bakal disokong dana Just Energy Transition Program (JETP) senilai US$20 miliar. 

Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan pemerintah menyiapkan PLTU dengan kapasitas 4,8 gigawatt (GW) untuk dipensiundinikan opersionalnya melalui pendanaan JETP tersebut. Adapun, per 2022, total kapasitas terpasang PLTU batu bara Indonesia mencapai 42,1 GW.

Di luar dari program JETP tersebut, Arifin mengatakan pemerintah akan ‘membiarkan’ operasional PLTU batu bara eksisting di Tanah Air berakhir sesuai kontrak, sampai Indonesia mencapai target net zero emission (NZE) atau nol emisi karbon pada 2060. Sembari itu, pemerintah berjanji tidak akan menambah kontrak baru. 

Adapun, kontrak terakhir PLTU batu bara di Indonesia akan tuntas pada 2058 atau dua tahun sebelum target tersebut.

Enggak disuntik mati lah. Ada program pensiun PLTU lebih cepat. Itu masuk dalam program JETP, kan dialokasikan US$20 miliar. Kami sodorin dahulu nih [PLTU berkapasitas] 4,8 GW, mau dimakan [dipensiunkan dini terlebih dahulu] apa enggak? Jadi bukan disuntik mati, biarin matinya berdasarkan umurnya. Kalau mau dipercepat ya ada kompensasinya,” ujarnya, Jumat (4/8/2023).

Penambahan kapasitas PLTU batu bara di Indonesia dibandingkan dengan tingkat global sejak 2016. (Sumber: Bloomberg)