Logo Bloomberg Technoz

Serapan HGBT Industri Melempem, ESDM Selisik Biang Keladinya

Arif Subakti
04 August 2023 18:10

Terminal LNG Uniper SE Wilhelmshaven (Sumber: Bloomberg)
Terminal LNG Uniper SE Wilhelmshaven (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merespons laporan Kementerian Perindustrian perihal tidak optimalnya serapan harga gas bumi tertentu (HGBT) serta keluhan pelaku usaha perihal inkonsistensi harga gas industri.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan kementeriannya tetap mengupayakan ketersediaan harga energi yang kompetitif bagi 7 sektor industri pengguna, yaitu; industri pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet.

“Kami sudah melakukan [program HGBT] tahap I yang untuk 7 sektor industri dengan harga gas US$6/MMBtu dari yang tadinya US$7—US$9 per MMBtu. Jumlahnya cukup besar. Nah, masih ada permintaan industri lain untuk bisa mendapatkan HGBT. Namun, hal yang menjadi catatan kami, dari alokasi untuk industri ini yang memanfaatkan masih di bawah 8,5%. Jadi belum optimal ya. Mungkin kita akan perluas ke industri sejenis, sehingga serapan bisa maksimal,” ujarnya,  Jumat (4/8/2023).

Menurutnya, salah satu penyebab masih banyaknya industri yang membayar gas di atas US$6/MMBtu adalah masalah biaya transportasi gas yang mahal. Untuk itu, Kementerian ESDM tengah memacu investasi infrastruktur pipa gas agar ongkos bisa ditekan.

“Otomatis [harga gas] juga harus turun karena investasinya sudah balik dan ini akan kami evaluasi lagi biaya transportasinya.”

Menteri ESDM Arifin Tasrif. (Dok. ESDM)