Logo Bloomberg Technoz

Adapun surat utang AS saat ini diberi peringkat AA+ oleh Fitch, satu tingkat di bawah AAA, dan pandangan yang stabil terhadap negara tersebut.

Fitch menurunkan peringkat utang AS dari AAA, peringkat yang dipegang negara tersebut di Fitch setidaknya sejak 1994, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Sebagai gambaran, downgrade dapat mempengaruhi harga dari sejumlah surat utang Pemerintah AS yang beredar di pasar.

Berkaca kepada sejarah, langkah Fitch ini pernah terjadi pada 2011. Kala itu agen pemeringkat S&P menurunkan rating AA+ pada Pemerintah AS sehingga memicu gelombang downgrade atas sejumlah surat utang korporasi dan aksi jual yang tinggi pada pasar saham.

Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, investor menjauhi investasi berisiko tinggi setelah agen pemeringkat, Fitch Ratings, secara tak terduga menurunkan (Downgrade) rating utang Pemerintah AS dari AAA menjadi AA+.

“Dengan alasan membengkaknya beban utang Pemerintah AS dan erosi tata kelola keuangan yang bermuara pada ketegangan politik mengenai batas atas utang (Debt-ceiling) Pemerintah AS,” jelas Tim Research Phillip Sekuritas.

Downgrade ini juga merefleksikan ekspektasi pemburukan kondisi fiskal untuk tiga tahun ke depan.

Sementara itu dari regional, tingkat inflasi Korea Selatan (Korsel) turun ke level terendah dalam 25 bulan terakhir sehingga mendukung pandangan bahwa siklus pengetatan kebijakan moneter akan segera berakhir meskipun retorika dari pejabat Bank Sentral (Bank Of Korea/BOK) masih bernada tegas (Hawkish).

Inflasi (Consumer Price Index/CPI) hanya naik 2,3% yoy pada Juli, melambat dari kenaikan 2,7% yoy pada Juni dan lebih rendah dari nilai tengah (Median) ramalan para ekonom 2,4% yoy. Ini menandakan tingkat inflasi terendah sejak Juni 2021. Kenaikan inflasi telah mencapai puncaknya pada angka 6,3% yoy pada Juli 2022.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG kembali terkoreksi 0,45% ke 6.854 disertai dengan peningkatan volume penjualan, namun koreksinya sempat tertahan MA-20.

“Koreksi dari IHSG sudah mengenai target minimal kami di berikan di 6.834. Cermati pergerakan IHSG, yang diperkirakan akan melanjutkan koreksinya kembali karena saat ini sedang berada di bagian dari wave iv dari wave (a) dari wave [iii],” papar Herditya dalam risetnya pada Kamis (3/8/2023).

Herditya juga memberikan catatan, koreksi IHSG rawan untuk menguji 6.793-6.825. Bersamaan dengan risetnya, Herditya merekomendasikan saham-saham berikut, BEST, BRMS, SMGR dan JPFA.

Analis CGS-CIMB Sekuritas memaparkan, pada perdagangan Rabu kemarin IHSG melemah 0,46% ke 6.854, dengan investor asing mencatatkan net sell sejumlah Rp283 miliar pada reguler market. Melihat hal tersebut, mereka memperkirakan IHSG berpotensi bergerak dalam tren sideways cenderung melemah pada hari ini, dengan support 6.850–6.828 dan resistance 6.928–6.970.

Dengan saham rekomendasinya ialah MEDC, BMRI, AMRT, NCKL, SILO dan SMGR.

(fad/frg)

No more pages