Logo Bloomberg Technoz

Pertumbuhan Ekonomi 5% Tapi Pengangguran & Kemiskinan Tak Membaik

Delia Arnindita Larasati
24 July 2023 05:24

Pusat ekonomi di jantung kota DKI Jakarta. (Dok Muhammad Fadli/Bloomberg)
Pusat ekonomi di jantung kota DKI Jakarta. (Dok Muhammad Fadli/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Rektor Bidang Pengelolaan Sumber Daya Universitas Paramadina Handi Risza menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini amat bergantung pada perdagangan komoditas yang beberapa waktu lalu mengalami kenaikan harga. 

Selama kuartal pertama 2023, ekonomi Indonesia mampu mencapai 5,02% ditopang oleh keuntungan lewat lonjakan atau windfall  harga komoditas yang sedang tinggi.

“Utamanya pada sektor non-migas, mineral batu bara dan produk kelapa sawit. Hal ini mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran, sehingga pertumbuhan bisa bertahan di atas 5%,” jelas Handi dalam diskusi daring 'Kesenjangan Kaya-Miskin Semakin Melebar' pada Minggu (23/7/2023) malam.

Pertumbuhan ekonomi RI diperkirakan turun pada kuartal 1-2023 (Bloomberg)

Kenaikan harga komoditas juga relatif bertahan lama. Menurut Handi, bahkan terjadi sejak Jokowi menjabat sebagai presiden. Namun ia mengingatkan pemerintah tidak terlena dengan tren positif harga tersebut.

“Ini sebenarnya ujian juga, tren harga komoditas unggulan Indonesia sedang mengalami penurunan. Kalau windfall berakhir, apakah [pertumbuhan ekonomi dari sektor] konsumsi bisa menopang,,” jelas dia.