Logo Bloomberg Technoz

Perusahaan Global Gagal Penuhi Janji Ramah Iklim

News
13 February 2023 14:33

Sumber: Bloomberg
Sumber: Bloomberg

Bloomberg Technoz, Jakarta - Inisiatif net zero emission oleh sejumlah perusahaan terbesar di dunia dilaporkan hanya akan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 36%. Target ini jauh dari kemajuan yang diperlukan untuk mencegah peningkatan bencana iklim global.

Mengutip Bloomberg News, Carbon Market Watch dan NewClimate Institute memeriksa 24 perusahaan global terbesar yang telah berjanji untuk mencapai netralitas karbon dan memposisikan diri mereka sebagai yang terdepan dalam hal ramah iklim.

“Hampir semua perusahaan membuat janji ini sebagai respons terhadap tekanan konsumen dan investor. Tapi dalam membuat target ini, mereka juga menunjukkan kepada regulator bahwa mereka tidak dapat diatur,” kata Thomas Day, seorang analis di NewClimate Institute.

Perusahaan yang ditampilkan dalam edisi kedua Corporate Climate Responsibility Monitor ini melaporkan pendapatan gabungan mencapai lebih dari 3 triliun dolar AS (Rp45,6 kuadriliun) pada tahun 2021.

Para penulis menemukan bahwa klaim yang diberikan oleh sebagian perusahaan yang mendukung zero net emission ini tidak sesuai dengan kenyataan. Strategi iklim mereka tidak memiliki ambisi jangka pendek dan hanya mencantumkan target jangka panjang tanpa sepenuhnya menjelaskan definisinya atau strategi untuk mencapainya. 

Meskipun sebagian besar perusahaan yang dianalisis telah membuat komitmen terhadap tenggat waktu 2030, komitmen mereka kerap terbatas dalam ruang lingkup dan masih belum bisa memenuhi tujuan Kesepakatan Paris.

Secara keseluruhan, penulis menemukan strategi iklim dari 15 dari 24 perusahaan berintegritas rendah atau sangat rendah. Hanya lima perusahaan, yakni H&M Group, Holcim, Stellantis, Maersk, dan Thyssenkrupp yang berkomitmen untuk mendekarbonisasi emisi mereka setidaknya sekitar 90% pada tahun target net-zero masing-masing.

Organisasi tersebut juga menganalisis 10 dari 24 perusahaan dalam laporan tahun 2022. Penulis menemukan bahwa meskipun ada beberapa perbaikan dalam pedoman seputar target iklim, kemajuan yang ada masih terbatas dalam hal transparansi atau integritas strategi iklim selama setahun terakhir.

Dari rencana iklim yang dianalisis dalam laporan tersebut, hanya perusahaan pelayaran Maersk yang menerima peringkat integritas 'tinggi'. Carrefour SA, peritel makanan multinasional, dan JBS Foods, produsen daging, memiliki skor integritas paling rendah.

Laporan tersebut menyerukan larangan klaim iklim yang menyesatkan, penegakan peraturan yang lebih baik, dan pengawasan yang lebih ketat untuk mencegah perusahaan melakukan praktik greenwashing (metode pemasaran yang "menipu" untuk mendapatkan dukungan dari konsumen yang memilih untuk mendukung bisnis yang peduli lingkungan).

"Tidak realistis jika berharap konsumen memahami klaim tersebut, meskipun komunikasi perusahaan ditujukan langsung kepada konsumen," kata Gilles Dufrasne, pemimpin kebijakan di Carbon Market Watch, sebuah organisasi nirlaba yang memantau pasar karbon.

(bbn)