Logo Bloomberg Technoz

Jutaan Orang di Dunia Makin Terancam Kelaparan Imbas Cuaca Panas

News
23 August 2023 09:59

Ilustrasi iklim panas dunia. (dok Bloomberg)
Ilustrasi iklim panas dunia. (dok Bloomberg)

Kendra Pierre-Louis - Bloomberg News

Bloomberg, Gelombang panas yang kini lebih sering terjadi dan makin ekstrem akibat perubahan iklim tak hanya membawa risiko kesehatan, tetapi juga bagaimana manusia bisa memenuhi kebutuhan perutnya.

"Rumah tangga di seluruh dunia kesulitan membeli makanan di saat cuaca terlalu panas untuk bekerja dan mendapatkan uang," kata Carolin Kroeger, peneliti doktoral di Universitas Oxford dalam studinya yang dipublikasikan Senin (21/08/2023) di jurnal Nature Human Behaviour.

Penelitian ini mengaitkan suhu panas — yang didefinisikan sebagai seminggu dengan setidaknya tiga hari suhu berada di 10% terpanas dalam setahun — dengan peningkatan ketidakamanan pangan di rumah tangga. 

Diterapkan pada populasi seukuran India, misalnya, itu berarti lebih dari 8 juta orang kesulitan memberi makan diri mereka dengan baik selama seminggu panas ekstrem.

Ketika suhu naik, orang-orang yang penghasilannya bergantung pada produktivitas mereka mungkin mendapatkan penghasilan lebih sedikit, karena mereka menghindari pekerjaan atau panas yang membuat mereka kurang produktif.

Pada 2021, 470 miliar jam kerja hilang di seluruh dunia karena cuaca panas ekstrem, setara dengan sekitar 1,5 minggu kerja per orang.

Warga mengenakan kostum berkarakter minum saat gelombang panas di New York, AS, Kamis (27/7/2023). (Jeenah Moon/Bloomberg)

Antonella Mazzone, peneliti dari Universitas Bristol yang mempelajari dampak panas namun tidak terlibat dalam studi ini, mengatakan bahwa studi Kroeger ini "menyajikan pendekatan inovatif dan eksplorasi metodologis antara ketidakamanan pangan jangka pendek dan tantangan cuaca panas."

Meski penelitian ini bersifat korrelatif dan belum dapat membuktikan bahwa peningkatan panas menyebabkan ketidakamanan pangan, Mazzone mengatakan "korelasi antara pekerjaan informal, berbahaya di luar ruangan dan ketidakamanan pangan itu secara logis konsisten."

Mazzone menyebut studi ini adalah peringatan tentang isu perubahan iklim dan keamanan pangan yang harus membuat semua pihak berpikir tentang apa yang dapat dilakukan untuk meredakan keadaan ini.

Studi Kroeger ini memanfaatkan lebih dari setengah juta observasi dari Gallup World Poll, yang setiap tahunnya mensurvei orang dewasa di hampir setiap negara dengan metrik yang mencakup ketidakamanan pangan.

"Negara dengan bentuk pekerjaan yang lebih rentan lebih terpengaruh," kata Kroeger.

Pekerja harian, pekerja pertanian, dan orang dengan pekerjaan informal mungkin kurang memiliki jaring pengaman. Di AS, banyak pekerja pertanian tidak memiliki dokumen, yang berarti mereka tidak memiliki akses memadai ke layanan sosial.

Kroeger mengatakan solusi jangka panjang adalah kota, tempat kerja, dan bangunan harus dirancang dengan sistem pendinginan yang pasif untuk membantu para pekerja menghindari pilihan antara mengambil risiko kesehatan atau kelaparan.

(bbn)