Logo Bloomberg Technoz

Jejak Kerusakan Usai Angin Badai yang Hantam Afrika Selatan

News
13 July 2024 18:13

Mobil melewati banjir di pinggiran kota Tokai, Cape Town, Afrika Selatan, Kamis (11/7/2024). (Dwayne Senior/Bloomberg)

Mobil melewati banjir di pinggiran kota Tokai, Cape Town, Afrika Selatan, Kamis (11/7/2024). (Dwayne Senior/Bloomberg)

Badai yang menghantam provinsi Western Cape di Afrika Selatan telah menyebabkan kerusakan akibat banjir. (Dwayne Senior/Bloomberg)

Badai yang menghantam provinsi Western Cape di Afrika Selatan telah menyebabkan kerusakan akibat banjir. (Dwayne Senior/Bloomberg)

Angin kencang juga mengganggu navigasi di beberapa wilayah lepas pantai.. (Dwayne Senior/Bloomberg)

Angin kencang juga mengganggu navigasi di beberapa wilayah lepas pantai.. (Dwayne Senior/Bloomberg)

Badai jugamengganggu operasi pengiriman di pelabuhan regional. (Dwayne Senior/Bloomberg)

Badai jugamengganggu operasi pengiriman di pelabuhan regional. (Dwayne Senior/Bloomberg)

Atap beberapa rumah telah tertiup angin, pohon tumbang dan beberapa pemadaman listrik. (Dwayne Senior/Bloomberg)

Atap beberapa rumah telah tertiup angin, pohon tumbang dan beberapa pemadaman listrik. (Dwayne Senior/Bloomberg)

Ada lebih dari 35.000 keluarga di kota ini yang mengalami kerusakan akibat banjir. (Dwayne Senior/Bloomberg)

Ada lebih dari 35.000 keluarga di kota ini yang mengalami kerusakan akibat banjir. (Dwayne Senior/Bloomberg)

Sejumlah sekolah di Cape Town dan daerah sekitarnya untuk memastikan keselamatan murid dan guru.  (Dwayne Senior/Bloomberg)

Sejumlah sekolah di Cape Town dan daerah sekitarnya untuk memastikan keselamatan murid dan guru. (Dwayne Senior/Bloomberg)

Mobil melewati banjir di pinggiran kota Tokai, Cape Town, Afrika Selatan, Kamis (11/7/2024). (Dwayne Senior/Bloomberg)
Badai yang menghantam provinsi Western Cape di Afrika Selatan telah menyebabkan kerusakan akibat banjir. (Dwayne Senior/Bloomberg)
Angin kencang juga mengganggu navigasi di beberapa wilayah lepas pantai.. (Dwayne Senior/Bloomberg)
Badai jugamengganggu operasi pengiriman di pelabuhan regional. (Dwayne Senior/Bloomberg)
Atap beberapa rumah telah tertiup angin, pohon tumbang dan beberapa pemadaman listrik. (Dwayne Senior/Bloomberg)
Ada lebih dari 35.000 keluarga di kota ini yang mengalami kerusakan akibat banjir. (Dwayne Senior/Bloomberg)
Sejumlah sekolah di Cape Town dan daerah sekitarnya untuk memastikan keselamatan murid dan guru.  (Dwayne Senior/Bloomberg)

Bloomberg, Badai yang menghantam provinsi Western Cape di Afrika Selatan telah menyebabkan kerusakan akibat banjir yang memengaruhi lebih dari 35.000 rumah tangga di kota Cape Town, kata Wali Kota Eksekutif Geordin Hill-Lewis.

“Ada lebih dari 35.000 keluarga di kota ini yang mengalami kerusakan akibat banjir,” kata Hill-Lewis dalam sebuah wawancara di SAfm, sebuah stasiun radio nasional. “Itu bisa bervariasi dari air setinggi mata kaki — dampak yang relatif kecil — hingga sangat parah dengan air setinggi lutut atau lebih dalam.”

Atap beberapa rumah telah tertiup angin, pohon tumbang dan beberapa pemadaman listrik telah melanda kota itu, katanya. Meskipun kerusakannya tidak parah, memperbaikinya kemungkinan akan memakan waktu, katanya.

Badai mengganggu operasi pengiriman di pelabuhan regional, dan cuaca musim dingin yang keras membuat otoritas provinsi menutup sejumlah sekolah di Cape Town dan daerah sekitarnya untuk memastikan keselamatan murid dan guru. Hingga Rabu, sekitar 137 sekolah rusak, dengan 49 sekolah memerlukan perhatian mendesak, kata Menteri Pendidikan provinsi David Maynier.

Beberapa pusat maritim telah kembali beroperasi, sementara yang lain beroperasi secara berkala atau akan kembali beroperasi pada Jumat sore, kata operator pelabuhan milik negara Transnet SOC Ltd. pada Kamis.

(bbn)