Logo Bloomberg Technoz

Ribuan Warga Israel Demo Desak Akhiri Perang Gaza

News
11 August 2025 20:12

Warga Israel demonstrasi menuntut pembebasan sandera dan diakhirinya perang Gaza di Tel Aviv, Israel, Sabtu (9/8/2025). (Kobi Wolf/Bloomberg)

Warga Israel demonstrasi menuntut pembebasan sandera dan diakhirinya perang Gaza di Tel Aviv, Israel, Sabtu (9/8/2025). (Kobi Wolf/Bloomberg)

Mereka memprotes rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperluas perang Gaza yang telah berlangsung hampir dua tahun. (Kobi Wolf/Bloomberg)

Mereka memprotes rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperluas perang Gaza yang telah berlangsung hampir dua tahun. (Kobi Wolf/Bloomberg)

Ribuan warga menuntut agar kampanye militer segera dihentikan dan para sandera dibebaskan. (Kobi Wolf/Bloomberg)

Ribuan warga menuntut agar kampanye militer segera dihentikan dan para sandera dibebaskan. (Kobi Wolf/Bloomberg)

Aksi Sabtu malam itu dihadiri lebih dari 100.000 orang, menurut penyelenggara. (Kobi Wolf/Bloomberg)

Aksi Sabtu malam itu dihadiri lebih dari 100.000 orang, menurut penyelenggara. (Kobi Wolf/Bloomberg)

Survei opini publik menunjukkan mayoritas besar warga Israel mendukung penghentian perang demi pembebasan 50 sandera. (Kobi Wolf/Bloomberg)

Survei opini publik menunjukkan mayoritas besar warga Israel mendukung penghentian perang demi pembebasan 50 sandera. (Kobi Wolf/Bloomberg)

Para demonstran mengibarkan bendera Israel, membawa poster bergambar sandera, dan spanduk yang mengkritik pemerintah. (Kobi Wolf/Bloomberg)

Para demonstran mengibarkan bendera Israel, membawa poster bergambar sandera, dan spanduk yang mengkritik pemerintah. (Kobi Wolf/Bloomberg)

Pemerintah Israel menuai kritik di dalam negeri dan luar negeri, termasuk dari sekutu dekat di Eropa, terkait memperluas perang. (Kobi Wolf/Bloomberg)

Pemerintah Israel menuai kritik di dalam negeri dan luar negeri, termasuk dari sekutu dekat di Eropa, terkait memperluas perang. (Kobi Wolf/Bloomberg)

Warga Israel demonstrasi menuntut pembebasan sandera dan diakhirinya perang Gaza di Tel Aviv, Israel, Sabtu (9/8/2025). (Kobi Wolf/Bloomberg)
Mereka memprotes rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperluas perang Gaza yang telah berlangsung hampir dua tahun. (Kobi Wolf/Bloomberg)
Ribuan warga menuntut agar kampanye militer segera dihentikan dan para sandera dibebaskan. (Kobi Wolf/Bloomberg)
Aksi Sabtu malam itu dihadiri lebih dari 100.000 orang, menurut penyelenggara. (Kobi Wolf/Bloomberg)
Survei opini publik menunjukkan mayoritas besar warga Israel mendukung penghentian perang demi pembebasan 50 sandera. (Kobi Wolf/Bloomberg)
Para demonstran mengibarkan bendera Israel, membawa poster bergambar sandera, dan spanduk yang mengkritik pemerintah. (Kobi Wolf/Bloomberg)
Pemerintah Israel menuai kritik di dalam negeri dan luar negeri, termasuk dari sekutu dekat di Eropa, terkait memperluas perang. (Kobi Wolf/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ribuan demonstran memadati jalan-jalan Tel Aviv pada Sabtu (9/8) malam untuk memprotes rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperluas perang Gaza yang telah berlangsung hampir dua tahun. Massa menuntut agar kampanye militer segera dihentikan dan para sandera dibebaskan.

Sehari sebelumnya, kantor perdana menteri menyatakan kabinet keamanan — yang beranggotakan sejumlah menteri senior — memutuskan untuk merebut Kota Gaza. Langkah itu memperluas operasi militer di wilayah Palestina yang porak-poranda, meski mendapat penolakan luas dari publik dan peringatan militer bahwa operasi tersebut bisa membahayakan para sandera.

Survei opini publik menunjukkan mayoritas besar warga Israel mendukung penghentian perang demi pembebasan 50 sandera yang masih ditahan di Gaza. Pejabat Israel memperkirakan sekitar 20 sandera masih hidup.

Pemerintah Israel menuai kritik tajam di dalam negeri dan luar negeri, termasuk dari sekutu dekat di Eropa, terkait rencana memperluas perang. Kabinet diperkirakan akan memberi persetujuan secepatnya pada Minggu.

Sebagian besar sandera yang sudah dibebaskan sejauh ini merupakan hasil negosiasi diplomatik. Upaya menuju gencatan senjata yang dapat membuka jalan bagi pembebasan sandera lebih banyak kandas pada Juli lalu.

(bbn)