Bloomberg Technoz, Jakarta - Okupansi perhotelan yang ada di Indonesia berangsur mencatatkan pemulihan. Meski demikian efisiensi yang dilakukan pemerintah masih menjadi pemberat tingkat keterisian hotel.

"Mengenai tingkat hunian di seluruh tujuan di Indonesia, sangat jelas bahwa dalam dua kuartal terakhir ada penurunan hunian yang cukup besar. Terutama, karena seperti langkah-langkah penghematan pemerintah," kata Vice President of Investment Sales & Acquisitions Jones Lang LaSalle (JLL) Hotels and Hospitality Group, Julien Naouri, Rabu (13/8/2025).

Penurunan tingkat hunian ini, kata Julien, terjadi pada semua skala perhotelan, mulai dari menengah hingga tingkatan atas. Tingkat okupansi perhotelan di Bali pun memperlihatkan hal yang tak jauh berbeda dibandingkan Jakarta.

Namun pemulihan mulai terjadi terutama di Bali. Dalam laporan JLL disebutkan bahwa di Q1-2025 okupansi hotel di Bali  sempat mencatatkan angka di bawah 60% terutama di Bulan Maret. Namun, di Bulan Juni tingkat keterisian hotel di Bali hampir mencapai 80%. Meski begitu, angka tersebut masih di bawah angka 2024.

Menurut JLL pemulihan yang terjadi di Bali pada triwulan II ini terjadi berkat peningkatan wisatawan internasional sebesar 12,7% atau sekitar 3,3 juta wisatawan internasional dalam enam bulan pertama tahun 2025.