Logo Bloomberg Technoz

Potret Warga Jepang Diterpa Gelombang Panas Ekstreme

News
07 August 2025 19:10

Warga menyejukkan diri di bawah semprotan air saat suhu tinggi melanda Tokyo di distrik Ginza, Jepang, Rabu (6/8/2025). (Soichiro Koriyama/Bloomberg)

Warga menyejukkan diri di bawah semprotan air saat suhu tinggi melanda Tokyo di distrik Ginza, Jepang, Rabu (6/8/2025). (Soichiro Koriyama/Bloomberg)

Gelombang panas ekstrem melanda sebagian besar wilayah Jepang. (Soichiro Koriyama/Bloomberg)

Gelombang panas ekstrem melanda sebagian besar wilayah Jepang. (Soichiro Koriyama/Bloomberg)

Gelombang panas ekstrem tersebut menyebabkan suhu tertinggi tercatat dua kali dalam sepekan. (Soichiro Koriyama/Bloomberg)

Gelombang panas ekstrem tersebut menyebabkan suhu tertinggi tercatat dua kali dalam sepekan. (Soichiro Koriyama/Bloomberg)

Perubahan iklim menjadi faktor utama yang mendorong peningkatan suhu ekstrem. (Soichiro Koriyama/Bloomberg)

Perubahan iklim menjadi faktor utama yang mendorong peningkatan suhu ekstrem. (Soichiro Koriyama/Bloomberg)

Kondisi ini memberi tekanan besar pada berbagai sektor, mulai dari sistem kelistrikan hingga layanan kesehatan. (Soichiro Koriyama/Bloomberg)

Kondisi ini memberi tekanan besar pada berbagai sektor, mulai dari sistem kelistrikan hingga layanan kesehatan. (Soichiro Koriyama/Bloomberg)

Pemerintah Jepang telah mengeluarkan sejumlah peringatan panas tahun ini. (Soichiro Koriyama/Bloomberg)

Pemerintah Jepang telah mengeluarkan sejumlah peringatan panas tahun ini. (Soichiro Koriyama/Bloomberg)

Aturan ketat bagi para pemberi kerja untuk melindungi para pekerja dari risiko paparan panas berlebih. (Soichiro Koriyama/Bloomberg)

Aturan ketat bagi para pemberi kerja untuk melindungi para pekerja dari risiko paparan panas berlebih. (Soichiro Koriyama/Bloomberg)

Menurut JMA, suhu rata-rata di Jepang pada bulan lalu adalah yang terpanas dalam sejarah pencatatan. (Soichiro Koriyama/Bloomberg)

Menurut JMA, suhu rata-rata di Jepang pada bulan lalu adalah yang terpanas dalam sejarah pencatatan. (Soichiro Koriyama/Bloomberg)

Warga menyejukkan diri di bawah semprotan air saat suhu tinggi melanda Tokyo di distrik Ginza, Jepang, Rabu (6/8/2025). (Soichiro Koriyama/Bloomberg)
Gelombang panas ekstrem melanda sebagian besar wilayah Jepang. (Soichiro Koriyama/Bloomberg)
Gelombang panas ekstrem tersebut menyebabkan suhu tertinggi tercatat dua kali dalam sepekan. (Soichiro Koriyama/Bloomberg)
Perubahan iklim menjadi faktor utama yang mendorong peningkatan suhu ekstrem. (Soichiro Koriyama/Bloomberg)
Kondisi ini memberi tekanan besar pada berbagai sektor, mulai dari sistem kelistrikan hingga layanan kesehatan. (Soichiro Koriyama/Bloomberg)
Pemerintah Jepang telah mengeluarkan sejumlah peringatan panas tahun ini. (Soichiro Koriyama/Bloomberg)
Aturan ketat bagi para pemberi kerja untuk melindungi para pekerja dari risiko paparan panas berlebih. (Soichiro Koriyama/Bloomberg)
Menurut JMA, suhu rata-rata di Jepang pada bulan lalu adalah yang terpanas dalam sejarah pencatatan. (Soichiro Koriyama/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Jepang kembali mencatat rekor suhu tertinggi untuk kedua kalinya dalam sepekan, di tengah gelombang panas ekstrem yang melanda sebagian besar wilayah negara itu.

Suhu di Kota Isesaki, Prefektur Gunma—yang terletak di barat laut Tokyo—mencapai 41,8 derajat Celsius pada Selasa (5/8), menurut Badan Meteorologi Jepang (JMA). Angka ini melampaui rekor sebelumnya sebesar 41,2 derajat Celsius yang tercatat pada 30 Juli di Prefektur Hyogo, Jepang bagian barat. Rekor itu sendiri telah bertahan sejak pertama kali dicatat pada 2018.

Perubahan iklim menjadi faktor utama yang mendorong peningkatan suhu ekstrem. Kondisi ini memberi tekanan besar pada berbagai sektor, mulai dari sistem kelistrikan hingga layanan kesehatan, karena kebutuhan pendingin udara meningkat dan kasus penyakit akibat panas juga melonjak. Pemerintah Jepang telah mengeluarkan sejumlah peringatan panas tahun ini dan menerapkan aturan ketat bagi para pemberi kerja untuk melindungi para pekerja dari risiko paparan panas berlebih.

Menurut JMA, suhu rata-rata di Jepang pada bulan lalu adalah yang terpanas dalam sejarah pencatatan. Beberapa wilayah juga mengalami kekeringan ekstrem, dengan wilayah Tohoku dan Hokuriku mencatat curah hujan bulan Juli terendah sejak pencatatan dimulai pada 1946.

(bbn)