Pasukan Israel Masuki Kota Gaza
Redaksi
30 September 2025 19:59
Warga Palestina berjalan melewati reruntuhan bangunan yang hancur di Kota Gaza, Gaza, Senin (29/9/2025). (Ahmad Salem/Bloomberg)
Pasukan Israel memasuki Kota Gaza pada menjelang pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan PM Israel Benjamin Netanyahu. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Pada Minggu, sebagian besar penduduk yang tersisa diusir ke bagian barat kota di sepanjang pantai. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Pejabat Israel memperkirakan lebih dari 750.000 warga Palestina telah meninggalkan Kota Gaza. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Kementerian Kesehatan Hamas melaporkan 80 warga Palestina terbunuh dalam 24 jam terakhir di seluruh Gaza. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Israel perlahan telah memperluas serangannya ke Kota Gaza yang dianggapnya sebagai benteng terakhir Hamas dalam beberapa pekan (Ahmad Salem/Bloomberg)
Trump mengatakan bahwa ada "peluang nyata" untuk kesepakatan gencatan senjata. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Bloomberg Technoz, Pasukan Israel memasuki Kota Gaza pada Minggu (28/9/2025) waktu setempat, menjelang pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang fokus pada upaya mengakhiri perang di wilayah Palestina.
Menurut keterangan saksi mata dan rekaman media sosial, tank dan kendaraan militer Israel bergerak maju ke Jalan Al-Nasser, jalan utama di pusat kota, beberapa ratus meter dari Rumah Sakit Al-Shifa.
Baca Juga
Pejabat Israel memperkirakan lebih dari 750.000 warga Palestina telah meninggalkan Kota Gaza.
Pada Minggu, sebagian besar penduduk yang tersisa diusir ke bagian barat kota di sepanjang pantai. Dari sana, mereka bisa menggunakan jalan pesisir ke selatan dan mengungsi ke bagian tengah dan selatan Gaza, yang telah ditetapkan Israel sebagai zona kemanusiaan
Kementerian Kesehatan Hamas melaporkan 80 warga Palestina terbunuh dalam 24 jam terakhir di seluruh Gaza.
Pertempuran yang makin intensif terjadi saat Netanyahu dijadwalkan bertemu Trump di Washington pada Senin untuk membahas proposal yang akan menandai akhir konflik dua tahun.
Proposal tersebut menuntut pembebasan sandera Israel yang tersisa, pembebasan tahanan Palestina, dan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Gaza.
(red)
